BATAM, TRIBUNBATAM.id - Majelis Ulama Indonesia atau MUI Kepri meminta pemerintah agar tidak tergesa-gesa memberikan vaksin virus corona merek Sinovac kepada masyarakat.
Baik itu kepada tenaga kesehatan, dan TNI/Polri.
Wakil Ketua MUI Kepri KH. Bambang Maryono mengatakan, pemerintah baik di tingkat pusat maupun harus memastikan dulu vaksin Covid-19 itu telah mendapat rekomendasi dari LPOM MUI dan BPOM RI.
Sebanyak 13 ribu vaksin Covid-19 merek Sinovac yang dikirim oleh Kementerian Kesehatan atau Kemenkes tiba di Tanjungpinang, Selasa (5/1) lalu.
Belasan ribu vaksin tersebut merupakan pengiriman tahap awal yang tiba di Kepri.
Rencananya untuk penyuntikan awal akan diberikan kepada tenaga kesehatan yang sebelumnya telah didata.
Proses pendistribusiannya nantinya akan diserahkan ke kabupaten kota dan divaksinasi.
Penyuntikan vaksin sendiri nantinya akan dilakukan di rumah sakit dan puskesmas se-Kepri.
"Jangan disuntikkan dahulu sebelum ada rekomendasi dari LPOM MUI dan BPOM RI selaku lembaga resmi pengawasan obat dan makanan," ujar Bambang, Kamis (7/1/2021).
Menurut Bambang hal itu guna mastikan keamanan vaksin corona itu aman digunakan.
In penting karena menurutnya banyak yang mempertanyakan keamanan dari vaksin Covid-19 itu.
"Ya, karena banyak yang mempertanyakan dan belum ada pernyataan resmi dari lembaga lembaga tersebut," ucapnya.
Baca juga: Apakah Setelah Disuntik Vaksin Masih Bisa Tertular Covid-19? Jawabannya Bisa, Mengapa Begitu?
Baca juga: RSKI Covid-19 Galang Tunggu Vaksin Virus Corona, Tampung 2 Pasien Positif Baru
Persiapan Distribusi Vaksin Corona di Batam
Persiapan jelang vaksinasi Covid-19 di Batam kian matang. Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menyatakan tim internal Pemerintah Kota (Pemko) Batam telah merapatkan tentang teknis pelaksanaan vaksinasi.
Seperti diketahui, sebelumnya, Pemko Batam telah mengikuti rapat koordinasi dengan kementerian terkait pelaksanaan vaksinasi tersebut.