LINGGA TERKINI

Demam Berdarah di Lingga Meningkat saat Pandemi, Dinkes Catat 57 Kasus Selama 2020

Penulis: Febriyuanda
Editor: Dewi Haryati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Demam Berdarah di Lingga Meningkat saat Pandemi. Foto Kantor Dinkes PPKB Lingga

Sementara itu di Batam, kasus Demam Berdarah atau Demam Berdarah Dengue/ DBD mencapai 693 kasus selama 2020.

Data Dinkes Batam, jumlah kasus itu tersebar di hampir seluruh kecamatan di Kota Batam.

Sementara jumlah kematian akibat DBD sampai pekan ketiga penghujung tahun 2020 ini sebanyak empat kasus.

Lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah kematian DBD tahun sebelumnya yang hanya dua kasus.

"Angka ini lebih rendah dari tahun sebelumnya yakni sebanyak 728, dimana dua kasus meninggal dunia," ujar Kadinkes Batam Didi Kusmarjadi, Senin (21/12/2020).

Berdasarkan data Dinkes Kota Batam, kasus DBD tertinggi sepanjang 2020 terjadi di bulan Oktober dan Agustus yakni 88 kasus. Sementara kasus terendah di bulan April yakni sebanyak 31 kasus DBD.

Kecamatan Batam Kota menjadi daerah penyumbang DBD tertinggi yakni 66 kasus. Disusul Batuaji 49 kasus dan Sagulung dengan jumlah 36 kasus.

"Tertinggi di Batam Kota, Batuaji dan Sagulung," sebut Didi.

Adapun kecamatan lainnya penyumbang kasus DBD ialah, Sekupang dan Nongsa dengan masing-masing 21 kasus. Seibeduk 15 kasus dan Batuampar serta Bengkong masing-masing 13 kasus DBD. Sedangkan Lubukbaja 10 kasus DBD.

"Tiga kecamatan lainnya yakni Belakangpadang, Galang dan Bulang belum ada kasus DBD ," tuturnya.

Upaya penanganan DBD terus dilakukan salah satunya dengan rutin melakukan fogging di tingkat lingkungan masyarakat.

Baca juga: Musim Hujan, Waspadai Penyakit Demam Berdarah, Ini 6 Cara Mudah Mencegahnya

Baca juga: Mitos Apa Fakta, Minum Jus Jambu Bisa Sembuhkan Demam Berdarah

Ilustrasi demam berdarah (kolase Tribun Style)

Upaya pencegahan disamping mengajak masyarakat untuk melakukan gerakan hidup sehat juga pentinh dilakukan. Melalui 3 M plus, menguras, mengubur dan menutup ruang berkembangnya jentik nyamuk. Disamping itu diakukan upaya pencegahan dengan mengaktifkan kembali gerakan 1 rumah 1 jumantik, penyuluhan puskesmas kepada masyarakat serta larvasidasi.

"Termasuk juga fogging bila hasil penyelidikan epidemiologi puskesmas positif serta kordinasi lintas sektor," tuturnya.

Ia juga menyebutkan gejala dini DBD seperti panas badan mendadak tinggi 2-7 hari, nyeri belakang bola mata, nyeri kepala, mual, dan muntah.

"Sementara untuk tanda-tanda perdarahan seperti bercak merah pada lengan, mimisan, gusi berdarah, muntah darah, BAB berdarah serta adanya syok penderita," ucapnya.(TribunBatam.id/Febriyuanda/Bereslumbantobing)

Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Terkini