ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Kelas III Tarempa memprediksi angin kencang dan gelombang tinggi.
Ketinggian gelombang laut pun maksimal diprediksi mencapai 6 meter.
BMKG juga memprediksi kondisi cuaca di perairan Utara Anambas mulai dari 10 Januari 2021 hingga 12 Januari 2021 diprakirakan akan hujan ringan sampai sedang.
Sementara di perairan selatan Anambas, kondisi cuaca dan gelombang hampir sama dengan di wilayah utara Anambas yakni 4 meter.
Cuaca ekstrem diprakirakan akan terjadi pada tanggal 12 Januari 2021.
"Untuk prakiraan cuaca, kami prediksi 3 hari kedepan terhitung hari ini masih berpotensi hujan ringan sampai sedang disertai hujan lebat.
Potensi angin kencang bisa mencapai 60 kilometer per jam," ujar Kepala BMKG Kelas III Tarempa, Sirajul Munir, Minggu (10/1/2021).
Pantauan TribunBatam.id di perairan Tarempa, gelombang terlihat sangat tinggi, ditambah angin bertiup cukup kencang.
Transportasi laut pun tidak ada terlihat melintas di perairan Tarempa. Ditambah lagi koondisi cuaca juga diguyur hujan ringan.
KMP Bahtera Nusantara 01 Gagal Berlayar
Dampak cuaca buruk sebelumnya dialami transportasi laut menuju Anambas.
Kapal KMP Bahtera Nusantara 01 gagal berlayar ke Anambas pada Kamis (7/1/2021).
Semula KMP Bahtera Nusantara 01 akan berlayar dari Tanjunguban ke Anambas. Namun gagal berangkat.
Kepala Disdukcapil Kepulauan Anambas, Agus Basir yang menjadi penumpang kapal itu mengatakan, sejak Rabu (6/1/2021) sore sekira pukul 18.00 wib, ia sudah berada di dalam kapal KMP Bahtera Nusantara 01.
"Rencananya kapal itu akan berangkat pukul dua dini hari, tapi kita disuruh turun semua. Barang-barang sudah dimasukkan ke kapal," ucap Agus saat dihubungi melalui sambungan telepon, pada Kamis (7/1/2021).
Baca juga: Hujan di Tanjungpinang, PLN Pemadaman Listrik Darurat, BMKG: Waspada Gelombang Tinggi
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Cuaca Minggu 10 Januari 2021, Waspada Hujan Lebat Disertai Petir hingga Banjir
Ia memilih menggunakan transportasi KMP Bahtera Nusantara 01 karena transportasi kapal Ferry cepat yang sebelumnya ia naiki putar balik.
"Takut saya naik Ferry kalau angin kencang begini, nanti seperti kemarin kita putar balik. Gelombang kencang juga," tuturnya.
Dari informasi Agus, penyebab kapal gagal berlayar karena ada kerusakan yang belum diketahui. Alhasil, ia memutuskan untuk kembali pulang.
"Katanya ada yang rusak, jadi kami seluruh penumpang disuruh turun semua. Bukan saya saja, ada juga Camat Siantan, dan kita tak jadi berangkat ke Matak," ungkapnya.
Hingga kini, ia belum tahu akan menggunakan transportasi apa untuk balik ke Kepulauan Anambas. Sebab, saat ini cuaca sedang tidak bersahabat.
Tidak hanya kapal Roro, moda transportasi laut lainnya juga terkenda dampak dari cuaca buruk ini.
akibat cuaca buruk, kapal MV Seven Star tujuan Anambas dari Tanjungpinang harus menunda pelayarannya.
Hal ini disampaikan Kepala Seksi (Kasi) Keselamatan dan Pelayaran Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Tanjungpinang, Imran.
"Karena cuaca, pelayaran tujuan Anambas dengan MV Seven Star kita tunda dahulu," ujarnya, Senin (4/1/2021).
Imran belum bisa memastikan kapan pelayaran bisa dilanjutkan.
"Kita lihat kondisi cuaca dulu, koordinasi dengan BMKG juga masih dilakukan," jawabnya.
Ia melanjutkan, penundaan pelayaran tak berlaku untuk kapal dari Tanjungpinang tujuan Batam dan Lingga.
"Sampai saat ini belum ada (penundaan pelayaran ke Batam dan Lingga_red). Alhamdullilah masih lancar," jawabnya.(TribunBatam.id/Rahma Tika)
Baca juga berita Tribun Batam lainnya di Google