"Jadi 1 klaster 5 ribu bibit. Untuk yang ini kami masih panen dari 1 klaster," ucap Tedi.
Sementara itu, Didin Maulana mahasiswa pertanian di Lingga yang turut membantu merawat cabai mengatakan, kebun yang berada di Desa Sungai Raya itu dirawat oleh beberapa orang.
"Ada 9 orang yang merawat di kebun," ujar Didin kepada TribunBatam.id, Kamis (7/1/2021) pagi.
Harga Cabai Makin Pedas
Sebelumnya diberitakan, harga cabai makin pedas, Asisten II Pemkab Lingga sebut keberadaannya langka di pasar.
Sejumlah komoditas bahan pokok di Lingga mengalami kenaikan harga.
Itu seperti pantauan tribunbatam.id, sehari jelang pergantian Tahun Baru 2021 di Lingga, Kamis (31/12/2020).
Seperti harga cabai merah, sebelumnya Rp 50 ribu per kilogram, saat ini harganya sudah mencapai Rp 80 ribu per kilogramnya.
Cabai rawit dari harga Rp 40 ribu per kilogram, dijual seharga Rp 75 ribu per kilogramnya.
Sedangkan telur satu ikat (5 papan atau 150 butir) dari harga Rp 220 ribu naik menjadi Rp 245 ribu.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lingga memastikan ketersediaan sembilan bahan pokok atau sembako di Lingga aman hingga Februari 2021 mendatang.
Hal ini karena sembako yang baru saja tiba pada pertengahan Desember 2020 lalu, belum diperjualbelikan agen.
Meski kebutuhan sembako di Lingga dipastikan aman, namun terdapat beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga.
Asisten II Bagian Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Lingga, Yusrizal mengatakan, pemerintah sudah melakukan monitoring di tiga pulau besar seperti Lingga Utara, Daik, dan Dabo.
"Dari hasil monitoring dipastikan sembako aman hingga Februari 2021 mendatang," kata Yusrizal.
Sementara itu, ia mengatakan, beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga, seperti cabai merah dan cabai rawit keberadaannya juga langka di sejumlah pasar di Lingga.