"Syekh Ali Jaber sebagaimana biasanya kalau ulama besar, sangat rendah hati, tidak sombong.
Dia bergaul dengan istri saya, anak saya, seluruh keluarga besar saya, dengan baik," imbuh Prof Arief.
Tak hanya itu, Prof Arief juga masih ingat dengan panggilan khusus dari Syekh Ali Jaber untuknya.
Panggilan dari Syekh Ali Jaber itu membuat sang mertua merasa tersentuh.
Diakui Prof Arief, Syekh Ali Jaber memanggil kedua mertuanya dengan panggilan Ayah dan Ummi.
"Yang paling menyentuh, dia (Syekh Ali Jaber) kalau memanggil istri saya itu Ummi.
Dan kalau memanggil saya itu Ayah.
Itu menyentuh sekali.
Sebab, panggilan Ayah dan Umi itu bagi kami adalah suatu panggilan yang menunjukkan sopan santun dari beliau.
Kerendahan hati beliau," ungkap Prof Arief.
Baca juga: Setelah Ketahui Istri Hamil, Syekh Ali Jaber Ada Firasat akan Pergi: Saya Gak Sampai Lahiran
Baca juga: Deddy Corbuzier Berlinang Air Mata Kenang Syekh Ali Jaber: Tiba-tiba Beliau Enggak Ada, Cepat Banget
Merasa sangat dihormati, Prof Arief semakin kagum pada Syekh Ali Jaber.
"Meskipun saya tahu, dibandingkan dengan saya, teman-teman, Syekh Ali Jaber itu ilmunya tinggi sekali dan dalam sekali.
Kita benar-benar kehilangan ilmuwan agama," ujar Prof Arief.
Prof Arief Rachman sendiri selama ini dikenal sebagai tokoh pendidikan nasional dan pernah mengajar dan menjadi kepala sekolah SMA Labschool, Rawamangun, Jakarta.
Selain itu ia juga pernah menjadi dosen luar biasa di Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia dan sekarang diangkat menjadi guru besar di Universitas Negeri Jakarta.