Militer China Dulu Tak Ada Apa-apanya, Ternyata Perang Teluk Mengubah Mereka Jadi Lebih Hebat

Editor: Mairi Nandarson
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Parade kekuatan militer China.

TRIBUNBATAM.id - China kini sering unjuk kekuatan militer mereka.

Militer China yang mereka sebut sebagai Tentara Pembebasan Rakyat China ( People's Liberation Army ) kini tampil lebih modern.

Kekuatan militer China saat ini bisa dikatakan lebih kuat dari sebelumnya.

Kemampuan militer China bahkan bisa disandingkan dengan negara-negara adi daya lainnya seperti Amerika Serikat.

China juga membekali militer mereka dengan kemampuan teknologi militer terbaru. 

Chinese People's Liberation Army (PLA) Tentara Pembebasan Rakyat China menggelar latihan Senin, 4 Januari 2021 (AFP/STR)

Baca juga: Kisah Heroik Sniper AS yang Merayap Sejauh 2,5 Km dalam 4 Hari, Demi Tembak Mati Seorang Jenderal

Jika mengingat 30 tahun lalu, militer China masih tertinggal jauh dari militer AS.

Lantas apa yang menyebabkan militer China bangkit begitu kuat?

Rupanya hal ini berkaitan dengan kejadian 30 tahun yang lalu.

Hari Senin (18 Januari 2021) lalu adalah 30 tahun peringatan Operasi Petir Gurun.

Operasi itu terjadi di Timur Tengah kala pasukan koalisi yang dipimpin AS menyerang Irak.

Segera hal itu menjadi Perang Teluk yang tunjukkan 30 tahun kekacauan di negara kuat Timur Tengah.

Siapa sangka Perang Teluk justru menjadi pembangkit kekuatan militer China. 

China kini memiliki pasukan terbesar di dunia

Baca juga: Kisah The Sin Nio dan Ho Wan Moy, 2 Srikandi Tionghoa yang Berjuang untuk Kemerdekaan RI

Dengan teknologi dan senjata api yang ada saat konflik, pengeboman yang tepat sasaran, arahan satelit, serangan rudal, serangan udara untuk hancurkan tank, perang elektronik, transparansi satu arah di medan perang, dan jet tempur.

Perang Teluk adalah 'serangan nuklir psikologi' kepada China, seperti dikatakan oleh para ahli.

Mengutip South China Morning Post, Perang Teluk telah membantu memulai modernisasi militer China dan menuntun Tentara China (PLA) bisa mengejar ketertinggalan mereka dengan militer AS.

Halaman
123

Berita Terkini