Ia ditunjuk sebagai duta besar Burma di India tahun 1960, dan Aung San Suu Kyi mengikutinya ke sana, dan lulus dari Lady Shri Ram College di New Delhi pada tahun 1964.
Aung San Suu Kyi melanjutkan pendidikannya di St. Hugh's College Oxford, memperoleh gelar B.A. dalam bidang Filosofi, Politik, dan Ekonomi pada tahun 1989.
Setelah lulus, ia melanjutkan pendidikannya di New York, dan bekerja untuk pemerintah Persatuan Myanmar.
Baca juga: Aung San Suu Kyi Ditangkap Militer Myanmar Senin Dinihari Tadi, Terkait Hasil Pemilu?
Baca juga: Militer Myanmar Tangkap Aung San Suu Kyi, Amerika Serikat Bereaksi: Bebaskan Mereka!
Baca juga: Tangkap Aung San Suu Kyi, Militer Myanmar Ambil Alih Pemerintahan, Keadaan Darurat Berlaku 1 Tahun
Aktivisme dan Tahanan Rumah
Aung San Suu Kyi ditahan oleh pemerintahan militer Union of Myanmar (Republik Persatuan Myanmar) pada Juli 1989.
Saat itu, pemerintah militer menawarkan syarat pembebasan Aung San Suu Kyi asalkan ia bersedia untuk meninggalkan Myanmar.
Namun, dia menolak untuk melakukannya sampai negara itu dikembalikan ke pemerintahan sipil dan tahanan politik dibebaskan.
Tahun 1988, ia mendirikan National League of Democracy (NLD).
Pada pemilihan legislatif 1990, partai tersebut memenangkan lebih dari 80 persen kursi parlemen, tetapi hasil pemilihan tersebut diabaikan oleh pemerintah militer (pada tahun 2010 pemerintahan militer secara resmi membatalkan hasil pemilu 1990).
Ia kemudian dibebaskan oleh junta militer Myanmar pada 13 November 2010 setelah dikurung selama 15 tahun dari 21 tahun masa tahanannya sejak pemilihan 1990.
Karier Politik
NLD meraih kemenangan menyapu dalam pemilihan tersebut.
Partai ini menang setidaknya 255 kursi di DPR dan 135 kursi di House of Nationalities.
Selain itu, Suu Kyi memenangkan pemilihan untuk kembali ke DPR.
Berdasarkan konstitusi 2008, NLD memerlukan setidaknya dua pertiga mayoritas di kedua rumah untuk memastikan calon yang akan menjadi presiden.
Sejak 6 April 2016, Suu Kyi menjabat sebagai State Counsellor atau penasihat negara.