TRIBUNBATAM.id |INTAN JAYA - Usai TNI Polri tembak mati tiga anggota KKB, kondisi Intan Jaya kini kembali mencekam.
Saat ini, banyak warga yang mulai mengungsi karena ketakutan dengan keberadaan anggota KKB.
Pasalnya, saat ini tidak hanya mengincar aparat keamanan ataupun PNS.
Anggota KKB diketahui juga mengincar warga sipil yang ada di sana.
Dengan alasan tersebut, akhirnya sejumlah warga di Intan Jaya berfikir untuk mengungsi untuk sementara waktu.
Baca juga: Hadapi KKB Papua, TNI Kirim 450 Pasukan Garuda Merah, 100 Personel Brimob Diterjunkan
Baca juga: Berlagak Tantang Perang Terbuka TNI-Polri, Dua Pentolan KKB Papua Tewas Tertembak
Situasi keamanan di Kabupaten Intan Jaya, Papua, terus bergejolak menyusul aksi-aksi penembakan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Kapolres Intan Jaya Ajun Komisaris Besar I Wayan G Antara bahkan menyebut saat ini KKB sudah masuk di kawasan kota.
Hal ini yang kemudian membuat warga dari empat kampung mengungsi ke Kompleks Pastoran Gereja Katolik Santo Mikael Bilogai, Distrik Sugapa.
"Warga mengungsi karena aksi KKB yang tidak hanya mengincar aparat keamanan, namun juga mereka. KKB sudah menempatkan anggotanya hingga di Sugapa," ujar Wayan, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (17/2/2021).
Wayan mengaku, kepolisian sudah menetapkan status keamanan siaga satu karena teror KKB yang tiada henti.
Warga juga telah diminta untuk tidak lagi beraktivitas pada pukul 17.00 WIT.
"Kami telah memberikan bantuan makanan dan kebutuhan pokok lainnya bagi warga yang mengamankan diri di komplek pastoran. Hingga saat ini kami terus mendata, warga yang berlindung di komplek gereja," tutur Wayan.
Namun, walau situasi mencekam, warga di Sugapa tetap beraktivitas dari pagi hingga sore hari.
"Tadi warga masih jualan," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, warga yang mengungsi di Kabupaten Intan Jaya terus bertambah. Sampai Senin (15/2/2021), jumlahnya telah mencapai sekitar 1.000 orang.