TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Siapa calon Wakil Wali Kota Tanjungpinang yang direkomendasikan Gerindra?
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Kepri menegaskan, keputusan surat rekomendasi terkait nama Wakil Wali Kota Tanjungpinang yang diusulkan Gerindra tak berubah atau masih sama. Yakni atas nama Endang Abdullah.
Hal itu diumumkan langsung oleh Ketua DPD Partai Gerindra Kepri, Iman Sutiawan saat melakukan pertemuan bersama kader Gerindra di Kantor DPD Gerindra Kepri di Batu 5 Tanjungpinang, Senin (22/2/2021).
"Adapun agenda kami hari ini ada dua. Pertama silaturahim dan yang kedua tentang hal pergantian antar waktu (PAW) Wakil Wali Kota Tanjungpinang yang belakangan ini menjadi pembicaraan publik.
Perlu kami tegaskan bahwasanya semenjak keluarnya rekomendasi pada 15 Juni 2020 sampai hari ini dan sampai detik ini masih atas nama bapak Endang Abdullah selaku Ketua DPC Gerindra Tanjungpinang," jelasnya.
Ditanya bagaimana Gerindra melihat peluang sosok Endang Abdullah menjadi pendamping Wakil Wali Kota Rahma?
"Kita cukup yakin. Saya rasa optimis beliau akan bisa menjalankan dan memenangkan pemilihan di DPRD yang akan datang," terangnya.
Iman menyebutkan selain membangun komunikasi dengan Wali Kota Tanjungpinang, pihaknya juga turut membangun komunikasi dengan pimpinan partai dan anggota DPRD lainnya.
Namun saat ditanyakan, sudah berapa partai yang diajak komunikasi? Iman masih enggan untuk mengungkapnya kepada media.
"Mohon maaf kalau berbicara ini sifatnya rahasia. Kita bertarung jadi kalau saya mengungkapkan itu sama saja saya bunuh diri," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerindra Tanjungpinang, Endang Abdullah menyebutkan, dengan tetapnya surat rekomendasi dari DPP dan DPD Gerindra, ia akan menjalankan penuh instruksi partai dan berupaya untuk meraih kemenangan di parlemen nanti.
"Kepercayaan ini akan betul-betul kami jalankan dengan bantuan total khususnya dari pengurus DPD dan anggota pengurus DPC Gerindra untuk memenangkan pilwawako sisa periode 2018-2023," jelasnya.
Endang juga optimis dapat meraih suara 50+1 anggota DPRD Tanjungpinang pada pemilihan wakil wali Kota Tanjungpinang nanti.
"Kami tidak jumawa hanya terus ihtiar dan berupaya membangun komunikasi partai politik tentunya. Semoga nantinya dapat memperoleh suara 50+1 kalau 29 anggota DPRD, tentu harus 15 orang," tutupnya.
Reaksi Gerindra
Siapa sosok Wakil Wali kota Tanjungpinang hingga kini masih ditunggu publik, setidaknya bagi warga Tanjungpinang.
Terlebih nama Endang Abdullah dari Partai Gerindra.
Beredar kabar jika dalam pertemuan antara perwakilan pengurus Partai Gerindra bersama Wali kota Tanjungpinang Rahma di rumah dinasnya, rekomendasi nama dari partai pengusung itu diketahui berubah.
Selain Gerindra, Partai Golkar menjadi partai pengusung yang mengantarkan alm Syahrul dan Rahma memimpin Tanjungpinang untuk waktu lima tahun.
Kalau itu, Rahma masih menjadi kader Partai Golkar. Kini, ia menjadi kader Partai Nasdem.
Kepada TribunBatam.id, Endang Abdullah pun menanggapi kabar yang kian santer itu.
Ketua DPC Partai Gerindra Tanjungpinang ini mengungkapkan, jika ia belum mendapat surat rekomendasi atas nama lain dari Dewan Pimpinanan Pusat (DPP) Gerindra.
Meskipun santer terdengar wacana pergantian nama yang akan direkomendasikan dan dikirim ke Wali kota Tanjungpinang Rahma, Endang Abdullah mengaku tak ingin berandai-andai menanggapi hal itu.
"Iya itu sampai saat ini, rekomendasi masih atas nama saya.
Kalau nama lain sepertinya belum ada informasi secara tertulis dari DPP Gerindra," Kata Endang saat dihubungi TribunBatam.id, Kamis, (18/2/2021).
Endang Abdullah pun berkomentar jika kabar rekomendasi nama untuk calon Wakil Wali Kota Tanjungpinang itu benar adanya.
"Kalau Saya berpikirnya begini, DPP tentu sangat menghormati.
Saya yakin dan percaya bahwa DPP memiliki sikap yang tegas dan on the track.
Baca juga: Menanti Sosok Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Adu Kuat Golkar vs Gerindra, Ade Angga Calon Kuat?
Baca juga: Siapa Wakil Wali Kota Tanjungpinang? Ade Angga Siap Berkompetisi, Sudah Bertemu Rahma
Semogalah tidak terjadi apa-apa dan DPP juga tentu telah mempelajari dan menganalisa mengapa mesti turun surat rekomendasi itu atas nama saya," terangnya.
Endang pun menyebutkan, kemungkinan dalam waktu dekat pihaknya akan mendapatkan keputusan dari lanjutan nama yang akan direkomendasikan dari DPP Gerindra
"Untuk itu kami berharap dan mohon doanya agar surat rekomendasi ini tetap atas nama saya," sebutnya.
Reaksi Partai Golkar
Hingga kini siapa sosok Wakil Wali kota Tanjungpinang masih menjadi misteri.
Hampir setahun lamanya ibu kota Provinsi Kepri itu tak memiliki orang nomor dua dalam memimpin daerahnya.
Praktis, urusan roda pemerintahan dalam memimpin Tanjungpinang dipercayakan kepada Wali kota Tanjungpinang Rahma seorang diri.
Rahma sebelumnya menjabat Wakil Wali kota Tanjugpinang.
Ia sebelumnya mendampingi Syahrul. Takdir berkata lain, April 2020, Syahrul meninggal dunia akibat covid-19.
Rahma pun naik menjadi Plt Wali kota Tanjungpinang.
Puncaknya, Rahma dilantik menjadi Wali kota Tanjungpinang definitif pada 21 September 2020.
Sebelumnya Rahma mengaku telah membuka diri dari dua partai politik pengusung, Golkar dan Gerindra.
Dua partai politik itu pun merespons dengan apa yang digaungkan Rahma.
Belakangan muncul nama Ade Angga dari Partai Golkar sebagai kandidat kuat sosok Wakil Wali kota Tanjungpinang.
Ade Angga kini menjabat sebagai unsur pimpinan di DPRD Tanjungpinang.
Muncul kabar jika ia merupakan calon tunggal Wakil Wali kota Tanjungpinang.
Ade Angga pun membantah jika ia merupakan calon tunggal dalam mencari sosok Wakil Wali kota Tanjungpinang.
Dalam program News Webilog Tribun Batam Rabu, 10 Februari 2021, ia menjelaskan sesuai Undang-undang Nomor 10 Tahun 2016, termasuk dengan turunan-turunan peraturan pemerintah, termasuk juga terakhir disahkan peraturan tata tertib DPRD Tanjungpinang.
Di situ disebutkan secara jelas bahwa partai politik pengusung itu mengirim dua nama kepada DPRD Kota Tanjungpinang melalui Wali Kota.
"Secara aturan dia memang harus dua nama yang dipilih, dan untuk informasi kita semua, dari partai Golkar itu sudah keluar satu nama, yaitu saya sendiri (Ade Angga), dan dari partai Gerindra sudah keluar juga satu nama, yaitu bapak Endang.
Meskipun belakangan kita dengar ada beberapa info, Gerindra akan melakukan pergantian calon Wawako, tapi sekali lagi itu adalah urusan internal dari partai Gerindra kita tidak ikut masuk ke sana," sebutnya kepada TribunBatam.id.
Ia menambahkan, secara administrasi, Partai Golkar bersama dengan partai Gerindra sebagai parpol pengusung tak mau terburu-buru.
Ade menyebutkan jika mereka sudah membuat surat kesepakatan bersama, berita acara bersama, dan dilampirkan dengan keputusan DPD masing-masing baik dari Golkar dan Gerindra.
Ade Angga mengatakan sudah menemui Endang Abdullah belum lama ini.
Dalam pertemuan itu, mereka sepakat bahwa proses pemilihan Wakil Wali Kota ini harus segera dalam rangka membantu Wali Kota dalam menjalankan tugas-tugas di Pemko Tanjungpinang.
"Kami juga sepakat berkompetisi secara fair. Karena kami juga berteman, jadi kita sama-sama berjuang.
Sama-sama melakukan pendekatan dengan fraksi-fraksi yang ada, partai politik yang ada.
Tetapi kalau untuk komitmen bahwa hanya saya yang maju atau sebaliknya hanya pak Endang yang maju kita mendukung atau kita didukung, itu tidak.
Maka kita pastikan akan ada tonton demokrasi yang menarik dalam pemilihan Wakil Wali kota Tanjungpinag ini.
Karena kami sudah sepakat, ya sudah Golkar mengusung satu calon dan Gerindra juga mengusung satu calon.
Jadi kita akan sama-sama berkompetisi nanti dan yang akan menentukan adalah wakil-wakil rakyat yang ada di DPRD Tanjungpinang," tegasnya.
Secara aturan, sosok Wakil Wali kota Tanjungpinang, harus diisi jika masa jabatan kepala daerah di atas 18 bulan.
Khususnya jabatan Wali kota Tanjungpinang Rahma yang baru berakhir pada dua atau tiga tahun kedepan.
Wakil Wali kota Tanjungpinang menurutnya juga punya peranan penting dalam membantu menjalankan roda pemerintahan.
Dengan adanya wakil, tentu kita berharap bahwa tugas-tugas Wali Kota menjadi ringan, apalagi dalam aturan itu Wakil Wali Kota itu juga punya beberapa urusan yang wajib dia koordinir.
"Di antaranya pemberantasan kemiskinan, kemudian koordinasi internal, kemudian juga bagaimana hari-hari besar keagamaan dan juga yang paling penting adalah membantu juga melakukan harmonisasi hubungan eksekutif dan legislatif.
Nah, tujuan-tujuan ini sebetulnya, ini tidak bisa dilakukan hanya seorang Wali Kota apalagi mengurusi anggaran yang cukup besar.
Jadi dengan adanya Wakil Wali Kota ini kita harapkan bisa meringankan paling tidak beban dan tugas yang ada di pundak Wali Kota saat ini," sebutnya.
Selama ini Partai Golkar dan Gerindra sudah coba berbicara dengan Wali kota Tanjungpinang Rahma terkait keberadaan Wakil Wali kota Tanjungpinang.
Dalam pertemuan itu, Wali kota Tanjungpinang Rahma berkomitmen untuk segera memproses, atau segera melakukan pemilihan Wakil Wali kota Tanjungpinang.
"Yang terpenting, domain pengusungan ini adalah wilayah partai pengusung.
Jadi yang berhak mengusulkan calon Wakil Wali Kota adalah secara konstitusional secara aturan, secara undang-undang itu adalah wilayahnya partai politik pengusung dan wilayah domain pemilihnya adalah DPRD atau para anggota DPRD Tanjungpinang.
Karena memang secara aturan dibunyikan dalam Undang-undang itu bahwa partai politik pengusung mengirim surat kepada DPRD itu melalui Wali Kota Tanjungpinang.
Kami sudah menyurati lebih kurang empat bulan.
Saat ini Wali Kota belum meneruskan surat tersebut ke DPRD Tanjungpinang.
Pertanyaannya apakah menunggu terus atau bagaimana. Kami sudah berkonsultasi ke Kementerian Dalam Negeri.
Hasil konsultasi tersebut, secara jelas secara terang disampaikan kepada kami bahwa, apabila Wali Kota tidak meneruskan, apalagi ini sudah memasuki lebih dari empat bulan surat kami masuk, maka DPRD boleh melakukan pemilihan berdasarkan surat usulan dari partai politik pengusung itu.
Tetapi sekali lagi, apakah ada kesepakatan dengan Wali Kota saat ini baik itu Golkar atau Gerindra, itu tentu tidak ada.
Nah, saya prediksi bahwa ya ini akan sampai kepada voting di DPRD nanti," bebernya.
Dari konsultasi itu, partai politik yang berwenang mengusulkan sejumlah nama berasal dari partai pengusung.
Menurutnya, partai politik juga punya kedaulatan dalam memutuskan siapa yang dia putuskan untuk menjadi sosok Wakil Wali kota Tanjungpinang tersebut.
Tidak bisa dari luar partai, apalagi Golkar dan Gerindra ini adalah partai kader.
"Hasil konsultasi dari Kemendagri menyebutkan demikian. Tentunya kita menunggu saja prosesnya," sebutnya.(TribunBatam.id/Noven Simanjuntak/Muhammad Ilham)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google