Dugaan Kompol Yuni Purwanti Ikut Dalam Jaringan Narkoba Masih Didalami Propam Polda Jabar

Editor: Eko Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi kini menjabat sebagai Kapolsek Astanaanyar Kota Bandung

TRIBUNBATAM.id |JAKARTA - Update terbaru kasus Kompol Yuni Purwanti mantan Kapolsek Astana Anyar yang digerebek sedang pesta sabu disebuah hotel.

Pemeriksaan kini mendalami adanya dugaan selain pengguna sabu, Kapolsek Yuni Purwanti disebut-sebut sebagai Pengedar dan ikut dalam jaringan bandar sanbu.

Namun sejauh ini, tim gabungan dari Devisi Humas Polri dan Polda Jabar masih mendalami semua dugaan tersebut.

Yang jelas, untuk pemeriksaan sejauh ini masih terus berjalan. 

Baca juga: Tiga Pria Asal Bogor, Penyelundup Ribuan Baby Lobster di Batam Divonis 2 Tahun Penjara

Baca juga: Jawaban Soal Mengapa Perlu Energi Alternatif, Buku Tematik Tema 6 Kelas 3 SD

Baca juga: Vaksinasi Corona di Batam Dosis Kedua, 5.039 Nakes sudah Disuntik Vaksin, 221 Batal

Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Ahmad Ramadhan, menuturkan Bid Propam Polda Jabar bersama Dittipidum Polda Jabar masih mendalami kemungkinan dugaan mantan Kapolsek Astana Anyar, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi, terlibat dalam jaringan pengedar narkoba, selain sebagai pengguna.

Seperti diketahui Kompol Yuni bersama 11 anggota Polri anak buahnya, ditangkap di sebuah hotel di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/2/2021), saat tengah berpesta narkoba.

"Saat ini masih terus dilakukan penyidikan. Masih dilakukan penyidikan oleh Bid Propam Polda Jabar maupun dari Direktorat Tindak Pidana Umum Polda Jabar. Jadi belum ada info terbaru, nanti kita update," kata Ramadhan, Senin (22/2/2021).

Terkait operasi tes urine ke anggota Ditresnarkoba di setiap Polda, Ramadhan memastikan saat ini masih berjalan.

"Sebagian besar di beberapa polda sudah lakukan itu. Jadi sudah ada perintah untuk melakukan tes urin," ujarnya.

Nama Kompol Yuni Purwanti, Kapolsek Astana Anyar, kini menjadi sorotan setelah ditangkap Propam Mabes Polri dan Propam Polda Jabar. Kompol Yuni diduga terlibat kasus narkoba bersama 11 anggota lainnya. Padahal selama ini Kompol Yuni biasa memberantas kasus narkoba dengan menangkapi pelakunya. (Tribun Jabar/Daniel Andreand Damanik)

"Jadi kita menerima laporan dari beberapa Polda telah menerima tes urine tehadap anggotanya. Jadi beberapa Polda dari Polda Aceh sampai Papua Barat. Ini perintah melalui telegram yang ditandatangani Kadiv Propam Polri," paparnya.

Seperti diketahui petugas Propam gabungan dari Mabes Polri dan Polda Jabar menangkap tangan Kapolsek Astana Anyar, Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi, bersama 11 anggota Polri anak buahnya, di sebuah hotel di Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/2/2021).

Mereka kedapatan tengah berpesta narkoba jenis sabu-sabu.

Ramadhan mengatakan operasi tangkap tangan tim Propam gabungan menunjukkan bahwa pengawasan terhadap anggota Polri yang melakukan pelanggaran masih sangat ketat.

"Yang jelas setiap anggota Polri tetap dilakukan pengawasan secara berjenjang. Tertangkap tangannya mereka oleh Bid Propam Polda Jabar dan Propam Mabes, menunjukkan pengawasan anggota Polri sangat ketat, dan ini bagian transparansi," kata Ramadhan.

Menurut Ramadhan, Propam Polda Jawa Barat sampai saat ini masih menyelidiki dan mendalami kemungkinan Kapolsek Astana Anyar, Kota Bandung, Kompol Yuni Purwanti, menjadi bagian dari pengedar narkoba atau sabu, selama ini.

Halaman
12

Berita Terkini