"Jadi gak menentu,melihat pengunjung. Kalau pengunjung arah Trikora ramai bisa lebih dari 100 sampai 200.
Kalau sepi kadang cuma 50 saja terjual di masa pandemi Covid-19 saat ini," sebutnya.
Robiyah bercerita bahwa usaha otak-otak Waklambung yang di kerjakannya ini sudah terhitung 12 tahun di gelutinya.
Bahkan, sebelumnya dirinya pernah berjualan di daerah Kawal. Namun, karena jauh dari tempat tinggalnya yang berada di Desa Teluk Bakau.
Dirinya bersama sang suami memilih untuk berjualan di dekat tempat tinggalnya.
"Nah dapatlah lokasinya di sini. Sama diberi izin untuk jualan sama pemilik lahan.
Di sinilah kami berjualan hingga saat ini," ucapnya.
Otak-otak yang dijual Robiyah ada dua macam, yakni otak-otak berbahan sotong dan ikan.
Namun yang membuat dagangannya hingga kini dikenal yaitu otak-otak sotong Waklambung.
Sedangkan otak-otak ikan hanya sebagai tambahan saja.
Usaha otak-otak sotong yang di jual olehnya merupakan usaha yang memang satu-satunya memiliki perbedaan dari pedagang otak-otak lainya.
Sebab otak-otak yang dijual olehnya berbahan dari sotong dan bukan dari ikan yang biasa digunakan pedagang otak-otak lainya.
Tapi berjalannya waktu usaha otak-otak sotong yang digelutinya selama ini mulai di ikuti pedagang otak-otak lainnya.
"Jadi ciri khas otak-otak yang kami jual adalah otak-otak sotong Waklambung yang terkenal.
Walaupun memang sudah banyak yang ikut buat otak-otak sotong kayak ibu," tuturnya.