BINTAN, TRIBUNBINTAN.com - Jenazah Titin, wanita 22 tahun yang ditemukan tewas gantung diri sudah dibawa ke kampung halamannya di Bengkulu.
Wanita yang tinggal di rumah kontrakan yang berlokasi di Perumahan LDII Blok R nomor 85 RT 006/RW 001 Kelurahan Tanjung Permai, Kecamatan Bintan Utara itu, sebelumnya ditemukan tewas oleh iparnya bernama Anton, Sabtu (27/3) sekira pukul 10 malam.
Kapolsek Bintan Utara, Kompol Suharjono mengatakan, dari hasil pemeriksaan medis, penyebab Titin hingga meninggal dunia dengan kondisi tewas tergantung murni gantung diri.
Hanya saja menurutnya, keluarga Titin tidak bersedia jika jenazah dilakukan autopsi serta memilih untuk membawa langsung jenazah ke kampung halaman.
"Keluarganya juga sudah menerima. Informasi yang kami terima Minggu (28/3) kemarin sekira pukul 05.00 WIB, jenazah sudah diterbangkan dari Bandara Hang Nadim Batam menuju Palembang.
Selanjutnya ke Bengkulu lewat darat," ungkap Kompol Suharjono, Senin (29/3/2021).
Suharjono menuturkan, bahwa kejadian itu diketahui pada Sabtu (27/3) malam sekitar pukul 22.00 WIB oleh kerabatnya Anton.
Adapun nama korban yang meninggal dunia bernama Titin usia 22 tahun asal Bengkulu.
Saat itu, jenazah Titin ditemukan dalam keadaan tergantung dengan menggunakan kain di pintu tengah antara ruang keluarga dan dapur yang terikat di ventilasi pintu tengah.
"Korban diduga nekat mengakhiri hidupnya karena cekcok dengan suaminya yang kini masih berada di Bengkulu," ungkapnya.
Suharjono juga menambahkan, saat olah TKP, jenazah Titin dalam keadaan tergantung dan leher terikat dengan selimut warna biru bermotif yang terhubung dengan lobang angin-angin ruangan.
Di lokasi, pihaknya jug menemukan satu buah kursi rias di samping korban dan 1 unit handphone merk Oppo warna biru di lantai samping korban tergantung.
Pada bagian kaki korban juga ditemukannya cairan diduga air seni korban yang gantung diri.
Baca juga: Cekcok Mulut Berujung Maut di Bintan, Polsek Bintan Utara Tetapkan Seorang Tersangka
Baca juga: Penemuan Mayat di Batam, Polsek Bengkong Tunggu Hasil Autopsi, Selidiki Kematian Sumanto
Setelah dilakukan pengecekan pada isi handphone korban, terdapat chatting via WhatsApp antara korban dan suaminya yang bernama Ega Teguh yang berisikan pesan kepada suaminya jika ia bakal mengakhiri hidup.
"Meninggalnya korban dengan cara gantung diri.
Disimpulkan karena pertengkaran rumah tangga bahwa korban cemburu terhadap suaminya karena pulang kampung ke Bengkulu dan akan selingkuh dengan perempuan lain," tutupnya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Penemuan Mayat di Bintan