"Kita ini bukan pedagang baru, bahkan kita membuat lapak setelah jalan Trans Barelang jalur dua," kata pedagang.
Mereka mengatakan, selama ini mereka berjualan hanya untuk menyambung hidup.
"Kita tidak pernah mendapatkan pembinaan dari pemerintah. Jadi kita ini jualan modal sendiri, bahkan kita tidak pernah menyusahkan pemerintah," kata pedagang.
Para pedagang berharap pemerintah jangan hanya berbicara pembangunan.
Baca juga: Lapak Bakal Digusur, Ratusan Pedagang di Simpang Barelang Batam Ogah Pindah
Tetapi harus juga memperhatikan kondisi masyarakat.
"Kami ini warga Batam juga, butuh makan, jadi kalau kami digusur begitu saja, bagaimana nanti kelangsungan hidup kami," kata para pedagang.
Para pedagang meminta agar pemerintah Kota Batam, memanusiakan para pedagang di sepanjang jalan trans Barelang.
Di tempat terpisah Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban (Kasitrantib) Kecamatan Sagulung, Jamil mengatakan penggusuran pedagang di jalan Trans Barelang, akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Pemko sudah berikan SP dua, kalau pelaksanaan penggusuran kita kurang tahu," katanya.
Sementara mengenai ganti rugi, Jamil mengatakan ganti rugi tidak ada.
"Dari awal sudah disampaikan kepada masyarakat, bahwa ganti rugi tidak ada,"kata Jamil.
Tetap Bertahan
Sebelumnya diberitakan, ratusan pedagang di sepanjang jalan Trans Barelang, mulai dari Simpang Barelang, sampai dengan Perumahan Taman Cipta Asri, Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung, Kota Batam, tetap bertahan meski lapak mereka akan digusur.
Sampai saat ini para pedagang tetap berjualan, walapun mereka sudah menerima Surat Peringatan (SP) ke pertama.
Pembangunan pelebaran jalan trans Barelang direncanakan Pemerintah Kota Batam, akan dilaksanakan dalam tahun 2021.