Sosok Sebenarnya Pratu Lucky Y Matuan, Eks Prajurit TNI yang Khianat Jadi Komandan Lapangan OPM

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pratu Lucky Matuan, mantan Prajurit TNI yang membelot jadi anggota KKB Papua.

TRIBUNBATAM.id -  Membelotnya seorang anggota TNI  Pratu Lucky Matuan ke kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Intan Jaya, Papua, merupakan kabar yang mengejutkan.

Ya, salah seorang mantan anggota TNI yang kini telah kelana yudha (kabur dari tugas) diketahui membelot.

Sosok tersebut terakhir diketahui berpangkat Pratu saat masih menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) bernama Lucky Matuan (Lukius).

Berita pembelotan salah satu anggotanya itu dibenarkan langsung oleh Kepala Penerangan Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa.

Pratu Lukius kini resmi dipecat dari kesatuan TNI karena dianggap kabur dari tugas negaranya.

Melansir dari Tribunnews.com, sosok Pratu Lukius ini diketahui cukup berbahaya lantaran telah mengenyam pendidikan militer.

Lucky Matuan, mantan Prajurit TNI yang membelot jadi anggota KKB Papua. (Facebook)

Bahkan ia terakhir sempat menjadi personel Raider 400 di TNI.

Hal itupun menimbulkan kemarahan bagi anggota kesatuannya yang kini sedang bertugas menumpas KKB di Papua.

Kini sosok Pratu Lukius ini juga menjadi incaran utama pasukan gabungan di Puncak Jaya, Papua.

Bahkan secara khusus Suriastawa mengungkapkan anggotanya saat ini sudah dikerahkan untuk mencari keberadaan Pratu Lukius.

Tak sampai di situ, pembelot tersebut bahkan bakal dijatuhi hukuman berat bila sudah ditemukan keberadaannya dalam keadaan hidup pastinya.

Bukan tanpa alasan, Suriastawa mengungkapkan bahwa mantan anak buahnya itu telah melakukan pelanggaran berat yakni melawan negara.

Oleh karena itu, ia menjadi sasaran utama dan harus dihukum seberat-beratnya oleh negara.

"Dalam operasi (tugas) kalau dia tiga hari kabur maka dia dinggap tidak etik, dipecat," ujar Suriastawa, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (16/4/2021) melansir dari Kompas.com.

Diketahui Pratu Lukius kini telah bergabung dengan kelompok ekstremis OPM atau KKB Papua sebagai bukti pengkhianatannya.

"Apalagi, dia membelot ke kelompok OPM, itu kan melawan negara, itu hukumannya berat, dia jadi sasaran utama itu," kata Suriastawa.

Halaman
12

Berita Terkini