Tuhan bilang jangan pergi kemana-mana, tunggu di loteng atas sampai Ia
mencurahkan Roh Kudus. Kalau kita memahami pesan ini, maka kita akan terus
berjalan dan punya kerinduan, agar kita mengalami janji Bapa dipenuhi dengan Roh
Kudus.
TRIBUNBATAM.id, BATAM - Bagi kita sebagai orang yang percaya kepada Tuhan dan setelah membaca Lukas 24:50-53. Coba kita bayangkan seolah-olah diri kita berada bersama dengan kurang lebih 120 murid yang ada di sana dan di depan kita berdiri Tuhan Yesus. Setelah bicara pada mereka tiba-tiba Yesus mengangkat tangan ke atas kita.
Sambil Dia mengucapkan berkat dan kemudian terangkat pelan-pelan sampai hilang di dalam awan. Di dalam perjanjian lama, berkat itu merupakan sesuatu yang sangat penting, tetapi juga sesuatu yang khusus diberikan kepada seseorang.
Ingat kisah Yakub, ia tega menipu ayahnya untuk mendapat berkat itu. Karena berkat itu bukan
hanya sekedar ucapan rohani saja tetapi berkat itu merupakan pernyataan kenabian tentang
apa yang akan Allah lakukan di dalam kehidupan seseorang.
Ketika berkat telah diucapkan oleh Ishak kepada Yakub, ucapan itu tidak dapat ditarik kembali dan diberikan kepada orang lain sekalipun waktu itu Ishak sadar berkat itu salah alamat, tetapi ucapan berkat itu tidak bisa tarik kembali dan dikembalikan kepada Esau.
Baca juga: Renungan Kristen,Waktu Yesus Mati Masuk ke Alam Maut Buka Jalan Buat Kita Lalu Bangkit Naik ke Sorga
Di atas Bukit Zaitun, di bawah tangan yang terangkat, ketika Yesus mulai naik, ada sesuatu yang
lebih besar daripada sekedar berkat yang diberikan Ishak kepada Yakub.
Yesus mengangkat tangan-Nya ke atas kepala para murid dan pada waktu itu Yesus sedang melepaskan berkat-Nya atas mereka, berkat yang utuh menyeluruh di mana di dalamnya terkandung penyediaan atas hidup, penghidupan mereka dan juga atas berkat segala sesuatu yang mereka perlukan untuk melaksanakan tugas sorgawi mereka yaitu untuk pergi memberitakan injil ke seluruh bumi.
Waktu Yesus mengangkat tangan, berkat yang utuh itulah yang Dia turunkan ke atas muridmurid-Nya. Ketika Yesus naik, pertama Dia pergi ke tempat yang paling kita butuhkan yaitu di sebelah kanan Allah Bapa menjadi pembela kita. yang kedua, dari sana Ia tetap memberkati kita muridmurid-Nya.
Namun ada yang ketiga, Ia ada di sana untuk menggenapi janji Bapa untuk mengutus Roh Kudus. 10 hari setelah Yesus naik ke sorga, Dia menggenapinya dengan pencurahan Roh Kudus sehingga kehadiran Allah dapat benar-benar ada di setiap hidup orang Kristen, dalam setiap keadaan dan di manapun kita pergi.
Baca juga: Renungan Kristen, Tuhan Mengenal Jalan Orang Benar, Tetapi Jalan Orang Fasik Menuju Kebinasaan
Tuhan Yesus dalam rupa manusia selama kehidupan-Nya di muka bumi ini, hanya bisa berada di
satu tempat pada satu waktu tertentu. Makanya Yesus berkata “Adalah lebih baik jika Aku pergi
sebab jika Aku tidak pergi penghibur tidak datang kepadamu tetapi jika Aku pergi, Aku akan
mengutus Dia kepadamu.
” Itu sebabnya kita bersyukur Tuhan Yesus naik ke sorga dan Dia berikan Roh Kudus sehingga dengan Roh Kudus itu Dia ada di mana saja, bersama dengan siapa saja pada setiap waktu bersamaan. Itu sebabnya kenapa para murid pulang dengan penuh sukacita dan tidak takut lagi untuk melaksanakan amanat agung.
Ada beberapa kelompok murid Pengikut Yesus yang kita renungkan saat ini.
1. Kelompok murid yang iring Yesus tetapi tidak melakukan apa yang Tuhan
perintahkan. (Nikodemus)
Nikodemus adalah orang farisi, dia percaya Yesus tetapi pada waktu Tuhan bicara
soal lahir baru, ia tidak percaya karena tidak masuk dalam akalnya, sehingga ia tidak
melakukannya. Kelompok ini adalah kelompok orang yang sudah jumpa dengan
Tuhan Yesus atau mengakui Yesus sebagai Tuhan tetapi tidak mau lahir baru.
2. Kelompok murid yang iring Yesus hanya sampai Golgota
Kelompok Golgota ini artinya orang-orang yang sudah berjalan bersama Tuhan Yesus
dari Betlehem sampai Golgota, sudah lahir baru menerima Yesus sebagai
Juruselamat, percaya pada Yesus dan bergerak dengan kuasa salib Kristus yang luar
biasa. Jelas berbeda dengan kelompok Nikodemus.
Ini orang-orang yang sangat militan. Di Golgota itu mereka telah menerima keselamatan oleh kuasa salib Kristus dan bergerak dengan kuasa salib Krsitus.
Namun setelah Yesus disalib, mereka pergi karena ternyata mengikut Yesus hanya
karena berkat saja.
Orang yang berjumpa dengan Tuhan Yesus di Golgota, mereka bukan tidak percaya Yesus bangkit tetapi hanya sebatas ilmu teologia saja. Mereka tidak mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan.