Menurut pakar transfer asal Italia, Fabrizio Romano, perpisahan Inter Milan dan Conte terjadi karena perbedaan prinsip.
Inter berencana untuk melakukan penghematan.
Selain memangkas gaji pemain, mereka juga akan menjual beberapa pemain hingga terkumpul 80 juta euro (sekitar Rp 1,3 triliun).
Hal itu terpaksa dilakukan La Beneamata untuk menyelematkan klub dari krisis keuangan.
Di sisi lain, Conte menginginkan pemain baru dan proyek yang jelas untuk menjadi juara lagi.
Dengan demikian, berakhir sudah hubungan Inter Milan dan Antonio Conte yang telah terbangun selama dua musim.
Pada tahun pertama, Conte hanya sanggup membawa Inter Milan finis di posisi kedua Serie A dan Liga Europa.
Baca juga: Jadwal Timnas Indonesia vs Oman Sabtu, 29 Mei 2021, Shin Tae-Yong: Kita Akan Tingkatkan Fisik
Baca juga: Timnas Indonesia Kalah Lawan Afghanistan, Adam Alis: Jangan Lihat Skornya, Ini Hanya Ujicoba
Namun, pada musim berikutnya, Conte berhasil mempersembahkan gelar juara Liga Italia 2020-2021 untuk Inter Milan.
Itu adalah scudetto ke-19 bagi Inter Milan sekaligus yang pertama dalam 11 tahun terakhir.
Sebelum ini, Il Biscione terakhir kali juara Serie A adalah pada musim 2009-2010 saat masih dilatih Jose Mourinho.
Simone Inzaghi dan Massimiliano Allegri difavoritkan menjadi suksesor Conte di Inter Milan.
.
.
.