CORONA KEPRI

5 Mahasiswa Batam Jual Kartu Vaksin Bodong saat Jadi Relawan, Kini Akses Data Bakal Dibatasi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menyesalkan aksi mahasiswa yang menerbitkan kartu vaksin bodong saat menjadi relawan validasi data vaksinasi massal.

Para tersangka memang jeli menjalankan aksinya. Yakni memanfaatkan program vaksinasi massal yang dilakukan oleh pemerintah.

Dari pengakuan pelaku ke Penyidik, ia menjual sertifikat vaksin palsu seharga Rp 300 hingga Rp 350 ribu.

Selama proses vaksinasi massal, mereka sehari bisa meraup untung Rp 5 juta dalam sehari.

Kasus yang sama juga diproses oleh penyidik Polsek Batam Kota.

Permainannya sama, namun lokasinya yakni puskesmas Batam Kota.

Sejauh ini, polisi terus melakukan pengembangan terkait kasus sertifikat vaksinasi palsu ini.

"Mereka menjualnya dengan harga berbeda-beda. Kita masih melakukan penyelidikan yang lain," sambungnya.

Juwita berharap, tidak ada lagi para relawan atau sejumlah oknum yang bermain.

Sebab saat ini pemerintah sedang menggencarkan program vaksinasi agar Indonesia terbebas dari Pandemi Covid-19. (TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi/Koe Setiawan)

*Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Corona Kepri

Berita Terkini