BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Keluhan warga akan biaya Rapid Test Antigen di Pelabuhan roro ASDP Tanjunguban, Kabupaten Bintan akhirnya ditanggapi Kadinkes Kepri, M Bisri.
Ia menjelaskan jika Rapid Test Antigen di pelabuhan itu merupakan pihak swasta dari Kimia Farma.
Meski demikian, pihaknya akan menyampaikan ke Satgas Covid-19 Kepri apakah memang tarifnya harus segitu, atau memang bisa diturunkan.
Sejumlah calon penumpang sebelumnya mengeluhkan biaya Rapid Test Antigen sebesar Rp 190 ribu di Pelabuhan Roro ASDP Tanjunguban, Kabupaten Bintan.
Padahal biasanya menurut keterangan calon penumpang untuk melaksanakan rapid test antigen hanya Rp 150 ribu.
"Keluhan ini nantinya juga akan saya sampaikan kepada pak Gubernur Kepri," jelasnya, Senin (26/7/2021).
Sejumlah calon penumpang sebelumnya mengeluhkan biaya rapid test antigen di Pelabuhan Roro ASDP Tanjunguban, Kabupaten Bintan.
Pasalnya untuk sekali tes, calon penumpang dikenakan tarif sebesar Rp 190 ribu. Biaya itu dinilai sangat mahal dan sangat memberatkan penumpang. Lantaran biasanya tarif untuk rapid test antigen Rp 150 ribu.
Keluhan itu disampaikan calon penumpang bernama Fitri. Ia saat itu datang ke pelabuhan menggunakan mobil bersama keluarganya.
"Kenapa di sini harganya naik menjadi Rp 190 ribu. Ini yang menambah beban bagi masyarakat," keluhnya, Rabu (21/7/2021).
Sementara seorang warga Batam Dody, mengaku baru tahu bahwa di tengah penerapan PPKM di Pelabuhan Roro ASDP Tanjunguban harus ada hasil tes antigen. Ia biasanya bolak-balik Batam-Kijang untuk bekerja.
"Saya ini baru tahu mas. Saya kan kadang pulang 2-3 kali seminggu ke Batam. Ini baru tahu harus menunjukkan hasil rapid test antigen," tuturnya.
Ia pun mengeluhkan biaya rapid test antigen yang diadakan di pelabuhan.
"Biasanya kan hanya Rp 150 ribu. Di sini kok mahal," curhatnya.
Tidak hanya Dody, seorang sopir lori yang bolak balik Bintan-Batam Hermawandi, juga mengeluhkan harga rapid test antigen di Pelabuhan Roro ASDP Tanjunguban.