KESEHATAN

WASPADA Ini 5 Fakta Jamur Hitam yang Mematikan, Cek Gejala dan Pencegahannya

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

COVID-19 - Penyakit jamur hitam mulai menyebar di beberapa negara setelah India. FOTO: PASIEN

TRIBUNBATAM.id - Penyakit Jamur Hitam kini sudah masuk ke Indonesia.

Kasus pasien yang terinfeksi jamur hitam meningkat seiring dengan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 belakangan ini.

Hal itu karena penyakit infeksi jamur ini tergolong berbahaya karena potensi kematiannya sangat tinggi.

Lalu apa sebenarnya Jamur Hitam yang dimaksud?

Infeksi jamur hitam atau yang dikenal degan nama mucormycosis adalah infeksi jamur sistemik yang disebabkan oleh golongan Mucormycetes seperti Rhizopus spp, Mucor spp, Rhizomucor spp, Cunninghamella bertholletiae, Apophysomyces spp, dan Lichteimia.

Baca juga: SIMAK Cara yang Benar Berjemur di Bawah Sinar Matahari Agar Mendapat Asupan Vitamin D

Mucormycosis terjadi melalui kontak dengan spora atau elemen jamur dari lingkungan seperti tanah, bahan organik yang membusuk misalnya daun, tumpukan kompos, dan kotoran hewan.

Ketua Pokja Bidang Mikosis Paru Pusat Mikosis Paru FKUI/RS Persahabatan Dr dr Anna Rozaliyani MBiomed, SpP(K) mengatakan, penyakit yang satu ini termasuk kategori langka.

Selain itu, penyakit jamur hitam ini tergolong berbahaya karena potensi kematiannya sangat tinggi.

Seperti halnya yang terjadi di India, setidaknya 45 ribu warga India dilaporkan mengalami infeksi jamur hitam.

Dua negara bagian yang terkena dampak terburuk adalah Maharashtra dan Gujarat, di mana 1.785 orang telah meninggal karenanya.

Baca juga: BUMN Ritel Ini Banyak Cari Karyawan Baru hingga Awal Agustus 2021, Cek Syaratnya

Jamur ini diklaim memiliki tingkat kematian mencapai 50 persen.

Lantas, apakah jamur hitam menular? Berikut 5 faktanya dilansir dari berbagai sumber.

1. Penyebab Infeksi Jamur Hitam

Penyakit jamur hitam atau mucormycosis adalah infeksi jamur sistemik yang disebabkan oleh golongan Mucormycetes. 

Seperti Rhizopus spp, Mucor spp, Rhizomucor spp, Cunninghamella bertholletiae, Apophysomyces spp, dan Lichteimia.

Halaman
1234

Berita Terkini