TRIBUNBATAM.id - Penyakit Jamur Hitam kini sudah masuk ke Indonesia.
Kasus pasien yang terinfeksi jamur hitam meningkat seiring dengan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 belakangan ini.
Hal itu karena penyakit infeksi jamur ini tergolong berbahaya karena potensi kematiannya sangat tinggi.
Lalu apa sebenarnya Jamur Hitam yang dimaksud?
Infeksi jamur hitam atau yang dikenal degan nama mucormycosis adalah infeksi jamur sistemik yang disebabkan oleh golongan Mucormycetes seperti Rhizopus spp, Mucor spp, Rhizomucor spp, Cunninghamella bertholletiae, Apophysomyces spp, dan Lichteimia.
Baca juga: SIMAK Cara yang Benar Berjemur di Bawah Sinar Matahari Agar Mendapat Asupan Vitamin D
Mucormycosis terjadi melalui kontak dengan spora atau elemen jamur dari lingkungan seperti tanah, bahan organik yang membusuk misalnya daun, tumpukan kompos, dan kotoran hewan.
Ketua Pokja Bidang Mikosis Paru Pusat Mikosis Paru FKUI/RS Persahabatan Dr dr Anna Rozaliyani MBiomed, SpP(K) mengatakan, penyakit yang satu ini termasuk kategori langka.
Selain itu, penyakit jamur hitam ini tergolong berbahaya karena potensi kematiannya sangat tinggi.
Seperti halnya yang terjadi di India, setidaknya 45 ribu warga India dilaporkan mengalami infeksi jamur hitam.
Dua negara bagian yang terkena dampak terburuk adalah Maharashtra dan Gujarat, di mana 1.785 orang telah meninggal karenanya.
Baca juga: BUMN Ritel Ini Banyak Cari Karyawan Baru hingga Awal Agustus 2021, Cek Syaratnya
Jamur ini diklaim memiliki tingkat kematian mencapai 50 persen.
Lantas, apakah jamur hitam menular? Berikut 5 faktanya dilansir dari berbagai sumber.
1. Penyebab Infeksi Jamur Hitam
Penyakit jamur hitam atau mucormycosis adalah infeksi jamur sistemik yang disebabkan oleh golongan Mucormycetes.
Seperti Rhizopus spp, Mucor spp, Rhizomucor spp, Cunninghamella bertholletiae, Apophysomyces spp, dan Lichteimia.
Mucormycosis terjadi melalui kontak dengan spora atau elemen jamur dari lingkungan seperti tanah, dan bahan organik yang membusuk.
Seperti daun, tumpukan kompos, dan kotoran hewan. Jamur hitam biasanya menyerang sinus atau paru-paru setelah seseorang menghirup spora jamur di udara.
Penyakit lalu mulai bermanifestasi sebagai infeksi kulit di kantong udara yang terletak di belakang dahi, hidung, tulang pipi, serta di antara mata dan gigi.
Kementerian Kesehatan India menyebutkan, infeksi jamur hitam dapat menyebar ke mata, paru-paru, dan bahkan otak.
2. Ancaman Bagi Penderita Covid-19
Mengutip BBC, penggunaan steroid yang tinggi diperkirakan menjadi salah satu penyebab munculnya jamur ini.
Steroid digunakan untuk mengurangi peradangan di paru-paru untuk Covid-19 dan tampaknya membantu menghentikan beberapa kerusakan yang dapat terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bekerja berlebihan untuk melawan virus corona.
Tetapi mereka juga mengurangi kekebalan dan meningkatkan kadar gula darah baik pada penderita diabetes maupun pasien non-diabetes Covid-19.
Gula darah yang meningkat kemudian memunculkan jamur hitam tersebut.
Hampir setengah kasus di India yang terkena infeksi ini, mereka terkena saat masih menerima perawatan covid-19.
Baca juga: Harga Emas Stabil, Simak Rincian Harga Terbaru di Pegadaian
3. Gejala
Gejala infeksi jamur hitam bergantung pada bagian tubuh mana jamur itu tumbuh dan menginfeksi. Beberapa gejala umum yang muncul akibat infeksi jamur hitam adalah sebagai berikut:
* Demam
* Batuk
* Nyeri dada
* Sesak napas
* Bengkak di satu sisi wajah
* Sakit kepala
* Penyumbatan sinus
* Lesi hitam di pangkal hidung atau bagian dalam mulut
* Sakit perut
* Mual dan muntah
* Pendarahan gastrointestinal
* Diare
* Jika kulit terinfeksi jamur hitam, area kulit tersebut akan melepuh, kemerahan, dan membengkak.
Seiring waktu, area kulit yang terinfeksi jamur hitam akan berubah menadi hitam, terasa panas, dan menyakitkan.
4. Tidak Menular
Jamur hitam tergolong sebagai penyakit yang tidak menular, artinya tidak dapat menyebar melalui kontak antara manusia maupun hewan.
Kendati demikian, penyakit ini tetap perlu diwaspadai karena dapat menyebar dari spora jamur yang ada di udara atau di lingkungan sekitar, yang hampir tidak mungkin dihindari oleh manusia.
Seperti yang disampaikan Kepala Rumah Sakit Khusus Mata Narayana Nethralaya, K Bhujang Shetty.
"Bakteri dan jamur sebenarnya sudah ada dalam tubuh kita, tetapi mereka terus diperiksa oleh sistem kekebalan tubuh.
Ketika sistem kekebalan turun karena pengobatan kanker, diabetes atau penggunaan steroid, maka organisme ini berpeluang untuk berkembang biak," kata Shetty.
5. Cara Pencegahan
Penyakit jamur hitam termasuk kategori langka. Namun, sebagian kelompok masyarakat lebih rentan terinfeksi oleh penyakit ini.
Orang yang berisiko lebih tinggi mengidap penyakit mucormycosis adalah pasien diabetes mellitus yang tidak terkontrol, imunosupresi oleh steroid, masa tinggal di ICU yang lama, dan komorbiditas pasca-transplantasi atau terapi vorikonazol.
Berikut adalah cara mencegah jamur hitam:
- Gunakan masker jika Anda mengunjungi lokasi konstruksi berdebu
- Memakai sepatu, celana panjang, baju lengan panjang dan sarung tangan saat menangani tanah (berkebun), lumut atau pupuk kandang
- Pertahankan kebersihan pribadi, termasuk mandi scrub secara menyeluruh
Penyakit ini dapat dikelola dengan mengendalikan diabetes, menghentikan obat imunomodulasi, mengurangi steroid dan debridement bedah ekstensif untuk menghilangkan semua bahan nekrotik, menurut penasehat tersebut. (*)