LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lingga akan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM level 3 di wilayah Lingga.
Kebijakan tersebut diambil seusai Pemkab Lingga melalui Wakil Bupati Lingga menggelar rapat bersama stakeholders di halaman Gedung Daerah Dabo Singkep, Kabupaten Lingga, Senin (26/7/2021) malam.
Dengan diberlakukannya PPKM level 3, Pemkab Lingga kembali melakukan blocking area di Lingga.
Di antara kebijakan yang diambil berdasarkan keputusan rapat bersama stakeholders, yakni menutup akses transportasi laut keluar dan masuk Lingga lebih kurang selama 2 minggu. Terhitung mulai 30 Juli 2021.
Sementara itu, kapal RoRo dan kargo diizinkan beroperasi dengan tidak membawa penumpang. Sedangkan transportasi udara dizinkan tetap beroperasi dengan persyaratan ketat sesuai peraturan pemerintah pusat.
"Ini pilihan terbaik saat ini dan harus kita lakukan. Karena kita sudah banyak kehilangan orang-orang terbaik kita akibat pandemi Covid-19," kata Neko.
Neko menilai, kebijakan ini diambil untuk lebih mempertegas pembatasan kegiatan masyarakat. Salah satu yang menjadi aturan, yakni pemberlakuan jam malam.
Baca juga: 790 Pasien Covid-19 di Kepri Sembuh, Kasus Baru 473 Orang, Meninggal 31 Orang
Baca juga: Update Corona di Tanjungpinang, 1.877 Warga Masih Berjuang Sembuh dari Covid-19
Warung-warung kopi atau tempat usaha yang sebelumnya buka dengan batas pukul 22.00 WIB pada PPKM Mikro, dibatasi kembali hingga pukul 20.00 WIB pada PPKM Level 3.
Selain itu, masyarakat disarankan untuk membeli makanan dan dibawa pulang ke rumah, sehingga tidak ada aktivitas nongkrong di warung kopi.
Sama halnya dengan kegiatan belajar mengajar, tidak diperbolehkan dilakukan secara tatap muka bagi seluruh wilayah di Lingga.
"Jadi untuk kegiatan belajar-mengajar hanyak dilakukan secara daring," ujar Neko.
Neko menjelaskan, semua pemilik usaha juga diwajibkan untuk menerapkan Work From Home atau WFH bagi pekerjanya.
"Semua kebijakan ini tentu akan ada pro dan kontra, tapi ini kami lakukan demi keselamatan bersama.
Rumah sakit kita hampir penuh, pasien meninggal hampir setiap hari, semoga ikhtiar kita membawa hasil yang terbaik untuk kedepannya nanti," ucapnya.
Sementara itu terkait habisnya vaksin covid-19 dosis pertama, Pemkab Lingga sudah menjalin koordinasi dengan Pemerintah Provinsi, sehingga akan didatangkan stok vaksin.