NATUNA TERKINI

Cuaca Ekstrem Natuna, Dua Tiang Listrik di Ranai Tumbang, PLN Terkendala Alat Berat

Penulis: agus tri
Editor: Septyan Mulia Rohman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi tiang listrik yang tumbang di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri, Selasa (3/8/2021). Proses perbaikan terkendala alat berat.

NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Dua unit tiang listrik milik Unit Layanan Pelanggan (ULP) Ranai Kabupaten Natuna tumbang karena cuaca ekstrem.

Proses perbaikan diakui Manajer ULP PLN Ranai, Boni Sofianto terkendala sarana yang mereka miliki.

Biasanya, mereka menggunakan alat berat milik salah satu perusahaan di sana.

Hanya saja, kondisi alat berat tersebut sedang rusak.

Sebagai alternatif, mereka menggunakan alat berat yang ukurannya lebih kecil dibandingkan crane yang biasa mereka pinjam pakai.

"Kondis cranenya kecil, jadi tiang listriknya belum bisa tegak seperti awal," ungkap Boni, Rabu (4/8/2021).

Upaya pemadaman kebakaran di Kantor PLN Cabang Natuna di Ranai, Rabu (9/1). (Antaranews Kepri/Cherman)

Meskipun kondisi tiang listrik akibat cuaca ekstrem itu belum normal, namun ULP PLN di Natuna memastikan aliran listrik untuk Kecamatan Batubi tetap menyala.

Ini karena kabel yang berada pada tiang tumbang itu telah dilepaskan.

"Pokoknya kami usahakan terlebih dulu agar aliran listrik tidak terganggu," tambah Boni.

Sedangkan untuk mendirikan tiang listrik yang tumbang itu, masih akan menunggu kren milik PT. KSP normal kembali.

Kondisi cuaca di Natuna yang sulit diprediksi karena masuk dalam kawasan non zona (nonzon) menyebabkan perubahan cuaca di daerahnya sulit terdeteksi.

Bahkan menurut prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ranai Natuna, Reza Fahlevi, perubahan dapat saja terjadi secara lokal.

Baca juga: VIRAL Pegawai PLN Diludahi Pelanggan, Dimaki Dilempar Batu Saat Tagih Tunggakan Listrik

Baca juga: CUACA di Natuna Buruk, Nelayan Enggan Melaut, Yanto : Gelombang Tinggi Ikan tak Makan Umpan

Prajurit TNI AL KRI Halasan-630 menyelamatkan bagan nelayan Kecamatan Pulau Tiga yang nyaris hilang di laut akibat cuaca ekstrem, Kamis (29/7). (TribunBatam.id/Istimewa)

"Misalnya didaratan kita merasakan cuaca panas dan angin tenang, tapi ternyata di laut mengganas, itu kita sebut perubahan cuaca lokal," ujar Reza, di kantornya, Rabu (4/8/2021).

Kondisi ini lazim terjadi, namun tambah Reza secara garis besar saat ini cuaca di Natuna masih didominasi curah hujan yang ringan meskipun frekwensinya tidak menentu.

Sementara ketinggian gelombang berkisar antara 1,25 meter hingga, 2,05 meter.

"Kami tetap mengimbau para nelayan agar dapat memantau kondisi cuaca sebelum turun melaut, dikarenakan perubahan cuaca yang sulit diprediksi," tambah Reza.

Sedangkan untuk kecepatan angin masih dalam kondisi normal, dominan dari arah selatan hingga barat daya, dengan kecepatan 5 hingga 30 kilometer perjam.(TribunBatam.id/Wina)

Baca Juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Natuna

Berita Terkini