NATUNA TERKINI

Dampak Cuaca Ekstrem Natuna, Harga Bilis Melonjak Tembus Rp 100 Ribu per Kilogram

Penulis: agus tri
Editor: Septyan Mulia Rohman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ikan teri atau bilis yang dijemur di tepi pantai Natuna, Provinsi Kepri, Jumat (6/8/2021). Harga Bilis Natuna merangkak naik karena tingginya permintaan akibat cuaca ekstrem.

NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Harga Bilis Natuna perlahan merangkak naik.

Kondisi ini terjadi akibat tingginya permintaan saat ikan laut menipis akibat cuaca ekstrem.

Warga Natuna mulai beralih menjadikan ikan yang biasa disebut sebagai ikan teri oleh beberapa daerah di Indonesia sebagai lauk teman nasi.

Harga Bilis Natuna, khususnya di Ranai pun merangkak mulai Rp 60 ribu hingga Rp 100 ribu per kilogram tergantung jenis dan ukuran bilis.

Seorang pemilik toko sembako di Ranai, Lilis membenarkan tingginya permintaan Bilis Natuna itu.

" Cukup laku, ini aja stok bilis saya dah habis, tunggu dikirim dari Cemaga (Bunguran Selatan) lagi," ungkap Lilis di tokonya, Jumat(6/8/2021).

Ikan teri atau bilis yang dijemur di tepi pantai Natuna, Provinsi Kepri, Jumat (6/8/2021). Harga Bilis Natuna merangkak naik karena tingginya permintaan akibat cuaca ekstrem. (TribunBatam.id/Istimewa)

Sementara tingginya permintaan akan ikan teri juga dibarengi tengah musim Bilis saat ini, sehingga tangkapan nelayan teri cukup banyak.

Hasil tangkapan yang banyak ini juga didukung dengan cuaca panas,sehingga teri yang dijemur cepat kering.

"Lumayanlah, sekali turun bagan bisa dapat sampai 4 fiber bilis," kata Sutrisno nelayan bagan yang mencari Bilis Natuna.

Telur Ayam Putus di Natuna

Telur ayam sebelumnya langka di Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri.

Jumlahnya yang terbatas, membuat tidak semua warga Natuna kebagian salah satu komponen bahan pokok itu.

Stok telur ayam asal Tanjungpinang diketahui baru dibongkar dari kapal kargo asal Selasa (3/8) untuk selanjutnya didistribusikan ke sejumlah pedagang di Ranai, Kabupaten Natuna.

Pelaksana tugas/ Plt Sekertaris Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah atau Disperindagkopukm Natuna, Ahmad Lianda mengatakan, telur ayam yang baru diditribusikan kemarin langsung habis diserbu pembeli dengan harga per ikat (5 papan) Rp 245 ribu.

Kondisi ini membuat stok kembali kosong.

Baca juga: CUACA di Natuna Buruk, Nelayan Enggan Melaut, Yanto : Gelombang Tinggi Ikan tak Makan Umpan

Baca juga: Nelayan Bintan Temukan Seekor Dugong Nyangkut di Jaring Ikan, Begini Kondisinya

Halaman
12

Berita Terkini