BATAM, TRIBUNBATAM.id - Sejumlah pulau terluar yang ada di Kota Batam, Provinsi Kepri selama Pandemi jarang mendapatkan bantun.
Padahal warga yang tinggal disejumlah pulau ini juga merasakan bagaimana susahnya bertahan hidup di masa pandemi seperti sekarang ini.
Sebab biasanya mereka menjual hasil tangkapan kepada restoran seafood, kali ini restoran tersebut banyak yang tutup lantaran tidak ada orang yang berbelanja.
Untuk membantu beban masyarakat di Pulau Terluar ini, Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Kepri turun langsung kepulau-pulau untuk membagikan sembako.
Tentunya anggota Binda Kepri yang mengantarkan paket sembako ke sejumlah pulau ini harus berkorban.
Sebab cuaca Batam yang tidak menentu seperti sekarang.
Mereka harus bisa melihat situasi di laut, apakah aman berlayar untuk membagikan sembako ke pulau-pulau tersebut.
Tak heran, Hujan deras dan gelombang tinggi harus mereka lewati untuk mengantarkan sembako.
Rombongan Binda Kepri menyambangi empat pulau yang berada di zona perbatasan Indonesia-Singapura.
Keempat pulau yakni Pulau Gara, Pulau Bertam, Pulau Lingka dan Pulau Lengkang.
Pulau pulau tersebut masuk dalam wilayah Kecamatan Pulau Belakang Padang, Batam, Kepulauan Riau.
Kedatangan rombongan Binda Kepri sudah dinantikan masyatakat yang mayoritas hidup sebagai nelayan. Antusias warga terlihat memgingat sejak pandemic, kampung mereka sangat jarang tersentuh bantuan sembako.
Menurut dr. Zaini Saragih, panitia posko berbagi untuk warga Binda Kepri, di tengah pendemi corona ini banyak masyarakat yang kehilangan mata pencarian.
Dalam kondisi seperti BIN selaku instansi pemerintah mencoba berbagi dan turun membantu masyarakat yang kesulitan.
“Kita sengaja turun ke pulau pulau, mengingat wilayah ini jarang tersentuh dan mendapat bantuan. Untuk kegiatan sosial ke pulau terluar ini, Binda Kepri menyalurkan 500an paket sembako lengkap. Jumlah ini sesuai dengan data jumlah kepala keluarga yang ada di empat pulau ini,” jelas Zaini.
Dikatakan Dr. Zaini, sistem pembagian dilakukan dengan cara door to door.
Hal ini guna menghindari kerumunan.
“Binda Kepri bekerjasama dengan aparatur kelurahan, rw, rt, dalam melakukan pembagian sehingga bias dilakukan langsung dari pintu ke pintu,” ungkapnya.
Paket sembako tersebut berupa beras, mie instan, gula dan minyak goring.
Sementara itu, Syamsudin, tokoh masyarakat Pulau Gara memgaku terharu dan sangat berterimakasih dengan adanya bantuan sembako dari Binda Kepri ini.
Rasa terimakasih itu terucap karena sejak wabah corona melanda, warga yang mayoritas sebagai nelayan kesulitan dalam menopang perekonomian dan kurang mendapat perhatian serta bantuan dari pihak luar.
“Awal awal corona merebak. Kita ada dapat bantuan. Namun makin kesini sudah nga ada lagi bantuan sembako di dapat warga pulau. Mungkin karena kampUng kami jauh ya,” ujar Syamsudin yang juga merangkap sebagai ustad dan guru mengaji.
Kegiatan Binda Kepri berbagi sembako akan berlangsung secara terus menerus.
Saat ini masih tersedia 46 ton beras, 1000 kardus mie instan, 2 ton gula dan ribuan dus minyak goring.
Jumlah sembako tersebut akan terus bertambah karena adanya dukungan dari instansi dan para pengusaha di Provinsi Kepri.
Tak hanya berbagi sembako, Binda Kepri juga konsisten melakukan vaksinasi terhadap pelajar di Kepri. Tujuannya agar herd imunity pelajar tercipta dan belajar tatap.muka di wilayah Kepri bisa terealisasi. (koe)