Dari kaca matanya sebagai seorang psikolog, saat kedua orang tua sibuk bekerja, dan membebaskan anak menggunakan handphone, juga menjadi faktor ancaman pengaruh ke anak.
"Kalau udah sibuk orang tua hanya taunya kerja saja.
Tentu anaknya bebas menggunakan handphone, dan si anak selama pembebasan itu mulai mencari kerumah-rumah yang wifi kencang buat main game online.
Kami tahu persis bahwa didalam game itu ada tontonan dengan busana/pakaian yang tidak sepantasnya anak-anak melihatnya, walaupun bentuknya animasi atau kartun," ujarnya.
Untuk itu, agar anak tidak terjerumus menjadi korban paling utama adalah luangkan waktu para orang tua untuk anak.
"Para orang tua harus dan wajib mengurus dan memperhatikan anak anda.
Baca juga: Karakternya Kuat Pemberani Mirip Lelaki, Weton Anak Perempuan Ini Diramal Jadi Pemimpin Sejati
Baca juga: 5 Weton Anak Perempuan Paling Tegas Menurut Primbon Jawa, Cocok Jadi Pemimpin
Jangan hanya memberikan anak pada asisten rumah tangga atau ibu pengasuh.
Maaf ya, kita sekolah tinggi sampai S3 tapi saat mengasuh anak malah diserahkan kepada pengasuh," imbaunya.
Apalagi saat ini selain game online, tayangan media sosial seperti youtube dan sejenisnya juga terkesan hanya mementingkan rating yang tinggi.
"Sehingga melupakan ada tontonan yang sangat bahaya bagi anak melihatnya.
Kenapa saya tegaskan ini.
Sebab banyak orang tua tiba-tiba kaget kalau anaknya misal kok bandel kali, atau lainnya.
Padahal orang tua tersebut lupa sangat jarang berkomunikasi sama anaknya," tegasnya.(TribunBatam.id/Endra Kaputra)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google
Berita Tentang Wawancara Eksklusif