BATAM, TRIBUNBATAM.id - Kader Partai Ummat Batam kembali mengundurkan diri dari partai besutan Amin Rais tersebut.
Lima orang kader ini mengaku kecewa dengan kepengurusan yang ada di DPW Partai Ummat Kepri saat ini.
Mereka yang mengundurkan diri yakni: Dedi Fitra, Mardani, Agus Prianto, Yanti Kardinal, Yati Rohayati. Kelima orang ini adalah kader yang berjuang sejak awal pembentukan Kader Partai Ummat di Kepri.
Dedi Fitria mengatakan, salah satu alasan mereka mengundurkan diri bukan karena dirinya tidak suka dengan Partai Ummat.
Namun dikatakannya tidak ada musyawarah mufakat di dalam partai saat ini. Demokrasinya sudah terkikis.
"Tidak sesuai dengan tagline Partai Ummat, melawan ksezaliman dan tegakan keadilan. sementara itu tidak berlaku di DPW Partai Ummat Kepri. Padahal kita adalah orang-orang yang berjuang sejak awal pembentukan Partai Ummat di Kepri," sebutnya.
Baca juga: Nasib Partai Ummat Setelah Ratusan Kader di Batam Mundur Massal
Baca juga: Neno Warisman Mundur dari Partai Ummat, Ikuti Jejak Agung Mozin?
Kelima orang ini merasa dirinya diasingkan oleh kepengurusan Partai Ummat di Kepri.
Bahkan Agus Prianto mengatakan, sebelumnya ada sejumlah kader Partai Ummat yang mendeklarasikan mundur dari partai Ummat beberapa waktu lalu.
Namun kelima orang ini dicegah atau di tahan untuk mundur dengan berbagai alasan.
Salah satunya yakni menarik mereka ke kepengurusan di DPW Kepri.
"Bahkan kitas sudah ikut di plenokan oleh pengurus DPW untuk menjadi pengurus DPW pada 9 Oktober 2021 lalu di Tanjungpinang. Tetapi semenjak itu setelah sebulan berlalu, kita tidak dilibatkan dalam kegiatan apapun. Bahkan untuk ke Group WhatsApp saja kami tidak dimasukan," sebutnya.
Dalam rapat terakhir tersebut dikatakannya, mereka sudah resmi masuk dalam ke pengurusan Partai Ummat. Karena tidak ada kepastian, akhirnya mereka memilih keluar dari Partai.
"Kalau kita bertahan juga percuma, karena kami tidak tahu mau berbuat apa. Padahal kami maunya bekerja untuk partai," sebut Agus.
Diketahui, Partai Ummat di Kepri saat ini dipimpin olej Nur Syafriadi.
Dikatakan Dedi, untuk Ketua DPW tidak ada masalah. Namun orang-orang di bawahnya tidak sesuai.
Menurutnya, Transparasi kepengurusan di DPW tentunya sangatlah penting. Namun keterbukaan itu sendiri tidak ada.
Sejuah ini, lima orang kader yang memilih mudur ini seolah tidak dianggap dilngkungan Partai.
Bahkan dia mengingatkan, mereka menolak kalau mereka keluar dari partai Ummat karena seleksi alam.
Menurut mereka, mereka keluar karena tidak masuk dalam Dinasti.
"Kalau masih Dinasti kita tidak akan bisa masuk kesana. Mereka pikir kita bukan orang-orang yang berintegritas. Kita ini terbuang karena dinasti," sebutnya.
Dengan kemunduran lima orang kader Partai Ummat ini, menuru Dedi bukan hanya mereka saja yang keluar.
"Kami masing-masing punya massa, dan dengan keluarnya kami pasti mereka juga akan keluar," tegasnya.