KARIMUN TERKINI

Harga Pertalite di SPBU Karimun Naik Jadi Rp 6.850 Per Liter, Baru Sebulan Beredar

Penulis: Yeni Hartati
Editor: Dewi Haryati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Harga Pertalite di SPBU Karimun Naik Jadi Rp 6.850 Per Liter, Baru Sebulan Beredar. Foto pengendara sedang antre BBM di sebuah SPBU di Karimun

KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite Khusus (PLK) sudah sebulan beredar di Karimun dan telah menduduki pasaran masyarakat.

Kini harga per liter BBM jenis Pertalite Khusus itu juga mengalami kenaikan.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Dirut Perusda selaku pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Poros Karimun, Devanan Syam.

Ia mengatakan kini harga Pertalite di Karimun menjadi Rp 6.850 per liter. Terjadi kenaikan sebesar Rp 400 dari harga semula Rp 6.450.

"Per tanggal 14 November 2021, harga Pertalite Khusus (PLK) menjadi Rp 6.850 per liternya," ujar Devanan.

Ia menambahkan penyebab kenaikan harga Pertalite tersebut, mengacu pada ketentuan harga dari Pertamina.

"Dari Pertamina ada perubahan harga. Ya kita tinggal menindaklanjutinya," tambahnya.

Baca juga: Harga Pertalite Tembus Rp 50 Ribu Per Liter, Kok Bisa Harga BBM Melambung?

Baca juga: Kasus Covid-19 Menurun, Disdik Karimun Bakal Tambah Jam Belajar Tatap Muka di Sekolah

Sementara itu, kendala lainnya BBM jenis Pertalite ini mengalami keterlambatan. Hal itu disebabkan lamanya proses pengisian dari Tanjung Uban.

"Sering mengalami keterlambatan tersebut dikarenakan proses antrean saat pengisian di Tanjung Uban Provinsi Kepulauan Riau," jelasnya.

Sementara itu, Wahyu seorang warga yang sedang antre di SPBU Poros mengaku keberatan, dengan adanya kenaikan harga tersebut.

Menurutnya, kenaikan harga Petalite semestinya tidak terlalu cepat apabila memang untuk menggantikan Premium.

"Baru sebulan Pertalite beredar sudah naik. Pertamina seharusnya tidak melakukan kenaikan secepat ini. Ditambah ekonomi masyarakat sedang susah," ucap Wahyu.

Di akhir, Wahyu berharap agar pemerintah menimbang kenaikan jenis Pertalite bagi kaum menengah ke bawah yang minim pendapatan.

"Semoga pemerintah bijak bisa mengimbangi kenaikan yang terjadi. Rasanya tidak adil apalagi ini masih pandemi, setidaknya di harga normal sudah cukup," pungkasnya.

(Tribunbatam.id/YeniHartati)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita tentang Karimun

Berita Terkini