HUMAN INTEREST

Aksi Ricky Subekti Hibur Warga Batam dengan Angklung, Tak Melulu Soal Uang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain Angklung Putra Perwira Batam, Ricky Subekti (18) saat unjuk kebolehan di Simpang Tiga Seraya Bawah, Kota Batam, Provinsi Kepri, Rabu (23/3/2022).

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Jarum jam sudah menunjukkan pukul 14.00 WIB.

Itu artinya Ricky Subekti bersama ke tujuh rekannya harus bergegas menuju ke lampu merah yang berada di Seraya Bawah, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Berbagai persiapan termasuk alat musik mereka siapkan lebih dulu sebelum meninggalkan rumah.

Salah satunya alat musik khas asal Jawa Barat (Jabar), angklung.

Remaja 18 tahun itu bersama tujuh rekannya tak lupa makan bersama sebelum berangkat.

Mereka tinggal di salah satu rumah semi permanen sekaligus pemilik angklung tersebut.

Baca juga: Cari Pengamen, Baim Wong Nyasar Sampai ke Kawasan Panti Pijat, Emosi Gegara Ini: Sialan

Baca juga: Video Satpol PP Patahkan Ukulele Pengamen Tuai Caci Maki di Medsos, Ternyata Ini Alasannya

Mereka tinggal di Kampung Seraya yang mana jarak antara rumah dan pertigaan Seraya Bawah tersebut tidak terlalu jauh, kurang lebih 1 kilometer.

Ketika ditempuh menggunakan motor maka hanya membutuhkan waktu 5 menit saja.

Alat musik angklung dan beberapa peralatan tersebut di angkut mengunakan motor.

Mereka bahu membahu untuk memboyong beberapa alat yang digunakan nantinya di lampu merah.

Saat mengangkat barang tersebut, mereka cukup kesulitan saat hendak muat ke atas motor.

Maklum saja, deretan alat musik berbahan bambu itu cukup besar.

Namun semua peluh itu terbayar ketika suara angklung mengalun dengan merdunya.

Tidak semua orang bisa memainkan alat musik angklung itu.

Baca juga: KISAH Ferdiansyah, Jadi Pemulung & Pengamen Demi Bertahan Hidup di Batam, Kadang Sehari Makan Sekali

Baca juga: 2 Pengamen di Tusuk dan Dipukul Satpol PP Karena Uang Setoran Mengamen Kurang

Harus butuh waktu dan keahlian sendiri.

Ricky mengaku penampila mereka di lampu merah kota Batam hanya untuk mengisi waktu luang saja.

Rata-rata dari mereka bekerja di hotel hingga pekerja bangunan.

Ricky mengaku memainkan alat musik ini untuk menghibur dirinya saat sedang galau.

Karena itu, saat memainkan alat musik Angklung itu, ia lakukan dengan tulus.

Hal ini terbukti ketika sedang tampil sesekali ia goyangkan kepala dan mengangkat tangan yang mengekspresikan kebahagiaan tersendiri baginya.

Disinggung soal penghasilan dirinya mengaku sekali tampil di lampu merah mereka bisa mendapatkan penghasilan hingga Rp 200 ribu.

Baca juga: Gempa Bumi Guncang Pangandaran Jawa Barat saat Tahun Baru Imlek

Baca juga: DENDAM KESUMAT Ponakan Dibalas Paman, Sempat Dibacok Pengamen Lalu Balas Dendam Mirip Gangster

"Kami hanya salurkan hobi saja. Kami juga tidak memaksa kepada pengendara untuk harus kasi uang. Kalo di kasih ya syukur, jika tidak maka tidak apa-apa," katanya.

Sekedar diketahui mereka tidak hanya tampil di lampu merah saja.

Terkadang mereka juga tampil di acara pernikahan, uang tahun hingga grand opening.

Untuk harga juga bervariasi tergantung acara.

Mulai dari Rp 3 hingga Rp 8 juta per malam.

Ricky mengakui sejak umur 5 tahun dia memang sudah belajar bermain angklung yang saat itu dipandu oleh orang tuanya.

Di Batam, ia tergabung dalam perkumpulan Angklung Putra Perwira Batam.

Ia mengaku sudah hampir dua tahun ini, dirinya dan beberapa rekannya mendirikan kelompok alat musik angklung tersebut.

Baca juga: 2 Tahun Tak Berfungsi, Dishub Lingga Akan Normalkan Lampu Merah di Dabo Singkep

Baca juga: Lampu Merah Simpang Tobing Mati, Kendaraan Saling Serobot dan Ngebut

"Angklung Putra Perwira Batam sudah kami dirikan sejak 2 tahun yang lalu," sebut Ricky sebelum memainkan alat musik.

Dalam memainkan alat musik ini tidak hanya Angklung saja, namun diiringi dengan drummer dan bas.

Group Angklung ini tidak hanya satu, di Kota Batam Ada 4 grup.

Masing-masing satu di Batam Center dan Batuaji.

Serta dua lagi di Tanjung Piayu.

"Kami ada 4 kelompok. Hanya saja cuma kami yang turun ke lampu merah. Sementara ketiga lainnya hanya mengisi acara tertentu saja," ujar Ricky sembari tersenyum.

Ricky berharap semoga Pemerintah Kota Batam ikut membantu ataupun dukunga alat musik angklung ini.

Tujuannya tidak lain agar bisa menjadi salah satu alat musik yang diterima warga Batam.(TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Berita Tentang Human Interest

Berita Terkini