RAMADHAN

Mengenal Haul Jamak, Tradisi Warga Melayu Lingga Sambut Bulan Suci Ramadan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tradisi Haul Jamak di Desa Sungai Buluh, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Tradisi ini terus dilestarikan oleh masyarakat Lingga jelang Ramadhan.

Biasanya satu rumah menyediakan satu hidangan untuk diantar ke masjid dan surau dilingkungan masing-masing.

Lengkap dengan nasi, ayam aneka resep, ikan gulai pedas, sayur, air putih dan manis serta buah-buahan pencuci mulut ataupun lauk pauk lainnya.

Mereka menyiapkan hidangan tersebut dengan suka rela, tanpa perasaan yang terbebani.

Baca juga: Hasil Sidang Isbat Kemenag Penetapan 1 Ramadan 1443 H Jatuh Pada Minggu 3 April 2022

Baca juga: Jelang Ramadan, Pertamina Pastikan Stok BBM, LPG dan Avtur Aman

Hidangan ini adalah ungkapan terimakasih kepada tetamu atau jamaah yang sudah datang dari dan ikut serta memberi doa.

Meskipun tidak ditetapkan, ataupun tidak diwajibkan, uniknya rasa berbagi inipun masih melekat dalam pribadi orang-orang melayu di Lingga.

Kaum perempuan memasak hidangan di masing-masing rumah, kemudian mengantar kesurau lengkap dengan talam sebagai penampang ditutup tudung saji yang berbentuk kerucut.

Talam berbentuk bulat itu berisikan lauk pauk, yang ditutup dengan tudung saji pandan dan dilapisi kain penutup berwarna warni.

Dilengkapi talam kecil atau disebut cipe oleh masyarakat di sini, yang berisikan air minum dan cuci tangan.

Kehangatan suasana pun mulai terasa saat makan bersama berlangsung.

Saling mengobrol antar sesama menjadi makan bersama ini penuh makna.

Tradisi ini memang sangat tinggi mengandung nilai kekeluargaan untuk mempererat silaturahmi.

Tradisi Haul Jamak ini diperjelaskan lagi oleh Pemerhati Sejarah dan Budaya Lingga, Lazuardy.

Bahkan, tradisi Haul Jamak masuk Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, yang ditetapkan oleh Kemendikbud.

Baca juga: BMKG Ungkap Kondisi Hilal Jelang Ramadan saat Dipantau dari Batam

Baca juga: H-1 Jelang Ramadan Harga Daging Sapi Segar Rp 165.000 per Kilogram

"Haul Jamak ini merupakan bentuk bagaimana kita mengirimkan doa kepada arwah dan berbagi rezeki sebagai ucapan terima kasih," kata Lazuardy kepada TribunBatam.id, Sabtu (2/3/2022).

Dia menjelaskan, itu juga merupakan bentuk sedekah kepada orang-orang kampung yang diundang ke masjid, untuk makan bersama.

"Jadi Tradisi Haul Jamak ini memang sudah sangat kental oleh masyarakat di Kabupaten Lingga ini," ucapnya.

Saat pulang, para jamaah tampak saling bersamaan sembari mengucapkan rasa terima kasihnya.(TribunBatam.id/Febriyuanda)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google

Berita Tentang Tradisi Sambut Ramadhan

Berita Terkini