BINTAN TERKINI

Sambut Idul Fitri, Warga Kampung Jawa Pulau Bintan Pasang Lampu Colok Sepanjang 600 Meter

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Kampung Jawa RT 03 RW 01 Desa Toapaya, Bintan memasang lampu colok di sepanjang jalan menuju Surau Al Mukminun. Foto diambil beberapa hari lalu.

Ini merupakan hal yang biasa digelar dalam menyambut hari raya Idul Fitri.

Baca juga: Diguyur Hujan, Jalanan di Simpang Lampu Merah Pollux Habibie Batam Tergenang

Baca juga: Tiga Lampu Hias di Taman Dang Anom Batam Hilang Dicuri Orang

Lampu colok itu merupakan lampu yang terbuat dari kaleng minuman bekas dan sumbu kompor. Kemudian lampu itu di gantung ke kayu yang tertancap ke tanah dilengkapi kawat sebagai dinding.

Lampu colok yang dinyalakan ini juga berbentuk masjid, dan pada sisi kiri dan kanan jalan dipasang ratusan lampu menghiasi ruas jalan.

Sayang, Pemerintah Daerah meniadakan lampu colok sejak tahun lalu karena minyak tanah yang langka.

Padahal, lampu colok ini sempat dipertandingkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun.

Namun festival lampu colok hanya ada di RT 01 RW 01, Teluk Air, Kecamatan Karimun.

Masyarakat Karimun yang berada di sana diizinkan mengabadikan momen tersebut dengan mengambil foto dan video semarak lampu colok di tahun ini walaupun hanya di Teluk Air.

Ketua Persatuan Pemuda Pemudi Teluk Air yakni Wira Buana mengatakan, tercetusnya ide untuk membuat lampu colok ini karna nuansa lampu colok telah sulit ditemukan.

"Biasa lampu colok ini dijumpai setiap bulan Ramadhan. Tapi kali ini nuasa seperti itu sudah sulit ditemukan. Oleh karena itu, kami inisiatif membuat lampu colok di sini (Teluk Air-red)," ujar Wira, Minggu (1/5/2022).

Baca juga: BATAM Tiap Hari Mati Lampu, Sejumlah Orangtua Murid Resah karena Anak Sedang UTS Online

Baca juga: Mimpi Wan Siswandi Daerahnya Terpasang Lampu Penerangan Jalan, Dorong Pokok Pikiran DPRD

Wira menyebut, untuk membuat lampu colok ini pihaknya membutuhkan 600 lampu yang terbuat dari kaleng minuman tersebut.

Pihaknya menggelar lampu colok ini bukan menggunakan bahan bakar minyak tanah, melainkan menggunakan solar.

Dalam semalam, lampu colok itu membutuhkan 2 jeriken solar ukuran 30 liter yang di banderol dengan Rp 230 ribu.

Lampu colok pun menyala dari setelah maghrib hingga pukul 22.00 WIB.

Pada malam takbir nanti, pihaknya berencana akan menghidupan hingga pagi hari raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

Wira berharap agar tradisi lampu colok tersebut tidak hilang yang biasanya sangat mudah ditemui pada malam 27 Ramadhan atau istilah penyebutannya malam tujuh likur.

"Saya berharap tradisi ini hidup kembali, dan untuk pemerintah melalui Dinas Pariwisata agar diadakan lomba lampu colok ini. Untuk memotivasi masyarakat menyambut Hari Raya Idul Fitri," harapnya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora/Yeni Hartati)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google

Berita Tentang Bintan

Berita Terkini