TRIBUNBATAM.id - Polisi masih menyelidiki penyebab ledakan di kilang minyak milik Pertamina di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim), Minggu (15/5/2022).
Laporan terakhir, terdapat lima korban yang masih mendapat perawatan medis pada sejumlah rumah sakit berbeda.
Rinciannya, 2 orang mendapat perawatan di Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB).
Tiga orang di Klinik Panorama serta satu orang yang masih dalam pencarian.
Satu orang dilaporkan meninggal dunia dari insiden ini.
Kejadian sekira pukul 10.40 Wita ini pun sempat viral di sosial media (sosmed).
Baca juga: Pertamina dan Chevron Jajaki Bisnis Rendah Karbon, Dukung Target RI Nol Emisi Karbon 2060
Baca juga: Api Masih Berkobar, Kebakaran di Area Kilang Minyak Pertamina Balikpapan
Muncul pula video terkait kejadian itu.
Bagaimana tidak, suara ledakan itu terdengar oleh warga di sekitar area kilang minyak hingga dua kilometer dari lokasi kejadian.
Setelah bunyi ledakan tersebut tak lama muncul asap tebal dari area kilang.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Kaltim, Kombes Pol Yusuf Sutejo membenarkan adanya kejadian itu.
Meski telah mengerahkan penyidik Polri untuk mengetahui penyebab pasti ledakan, menurutnya masih terlalu dini untuk menentukan awal titik api.
"Masih diselidiki, masih terlalu dini menentukan awal titik api," sebutnya seperti diberitakan Kompas.com.
SATU Orang Meninggal Dunia
Tim Pemadam di Kilang Balikpapan PT Kilang Pertamina Internasional dilaporkan berhasil memadamkan api yang muncul di plant 5, Unit Hydro Skimming Complex.
Kondisi saat ini diketahui sudah terkendali dan terus dilakukan proses pendinginan.
Dalam kurun waktu sekira 1 jam yakni pada pukul 11.31 WITA api telah berhasil dipadamkan, dan saat berita ini diturunkan sudah tidak tampak api maupun asap dari Plant.
Baca juga: Kebakaran Kilang Pertamina Cilacap Bukan Pertama Kali, Rerata Akibat Sambaran Petir
Baca juga: Pertamina Jawab Rencana Naiknya Harga Pertalite, 3 Menteri Jokowi Sebelumnya Beri Sinyal
Area Manager Communication, Relation & CSR Kilang Balikpapan Ely Chandra menyampaikan saat ini Plant 5 dihentikan operasionalnya untuk sementara.
"Plant ini menghasillan bahan baku gasoline, dan untuk memenuhi kebutuhan produksi bahan baku akan dilakukan pengoptimalan stok di tangki dan pengaturan produksi di kilang Balikpapan," ujarnya dalam siaran pers, Minggu (15/5/2022).
Sementara itu, tim internal terus melakukan upaya recovery operasional Kilang Balikpapan agar segera kembali beroperasi maksimal.
Untuk sementara waktu, alih suplai sedang disiapkan, berkoordinasi dengan Pertamina Group untuk memastikan tidak adanya gangguan dalam pasokan BBM kepada masyarakat.
Tim penanganan di Kilang Balikpapan juga saat ini tengah fokus melakukan penanganan korban, karena terdapat 3 orang luka bakar.
Ketiganya merupakan pekerja Pertamina dan saat ini tengah dilakukan upaya perawatan maksimal di RS Pertamina Balikpapan.
Adapun, 2 orang korban terpapar panas yang merupakan pekerja dari kontraktor telah selesai perawatan di klinik dan telah kembali ke rumah masing-masing.
Baca juga: Pertamina Larang Beli Pertalite Pakai Jeriken, Ahli Ungkap Bahayanya
Baca juga: Satgas Pangan Bintan Cegah Minyak Goreng Curah Langka Lagi, Sebar 16 Ribu Liter
"Sedangkan, 1 orang lagi tidak berhasil diselamatkan merupakan pekerja kontraktor," kata Ely.
Kilang Balikpapan dan perusahaan tempat korban bekerja akan memastikan almarhum mendapatkan penanganan terbaik terkait dengan hak-haknya seraya menyiapkan kebutuhan lain yang diperlukan.
GM Kilang Balikpapan Wahyu Sulistyo Wibowo mengungkapkan rasa bela sungkawa yang mendalam atas berpulangnya korban, dan memohon maaf kepada keluarga bahwa setelah upaya maksimal yang telah diberikan korban tidak dapat diselamatkan.
"Musibah ini menimbulkan keprihatinan kepada Pertamina. Namun, kami akan memastikan penanganan akan dilaksanakan semaksimal mungkin kepada semua korban," pungkasnya.(TribunBatam.id) (Kompas.com/Ahmad Riyadi) (Tribunnews.com/Yanuar Riezqi Yovanda)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google
Sumber: Kompas.com, Tribunnews.com