BATAM, TRIBUNBATAM.id - Asosiasi Pedagang Peternak Sapi dan Kambing Kota Batam masih menunggu regulasi resmi dari Pemerintah Kota Batam.
Itu untuk mendatangkan hewan ternak dari luar daerah ke Batam.
Pasalnya saat ini stok hewan kurban seperti sapi dan kambing tidak mencukupi untuk Idul Adha 2022.
Pantauan Tribunbatam.id di kandang ternak sapi dan kambing yang ada di Sei Temiang Batam, rata-rata kandang para peternak itu banyak yang kosong.
Beberapa pemilik kandang mengaku, ternak mereka seperti kambing sudah kosong sejak beberapa minggu lalu.
Ramadan, penjaga kandang Citra Mandiri mengatakan, sapi yang ada di kandang mereka sudah habis dipesan pembeli.
Sementara untuk kambing, sudah beberapa minggu ini kosong.
"Kita tidak punya kambing lagi, sudah habis," kata Ramadan.
Baca juga: STOK Sapi dan Kambing di Batam Menipis, Pemko Tolak Keluarkan Rekomendasi Pengiriman dari Lampung
Baca juga: Kabar Baik, Kementan Setuju Kepri Datangkan Hewan Kurban dari Lampung
Di peternakan Sei Temiang, biasanya kandang itu berisi 50 sampai 60 ekor sapi.
Tetapi saat ini hanya ada dua atau tiga ekor sapi, bahkan banyak kandang yang kosong.
Di kandang Citra mandiri, saat ini ternak sapi yang tersisa hanya 39 ekor.
Jenis sapinya limosin, sementara jenis metal sangat terbatas.
Musofa, Penasehat Asosiasi Pedagang Peternak Sapi dan Kambing Kota Batam, yang dikonfirmasi Tribunbatam.id mengatakan, saat ini dirinya sedang berada di luar kota untuk mencari ternak yang akan didatangkan ke Batam.
"Kalau hewan ternak yang bisa didatangkan ke Batam, sangat banyak. Hanya saja sampai saat ini kita masih menunggu regulasi dari pemerintah," kata Musofa.
Ia menjelaskan ternak yang akan didatangkan itu nantinya sudah melalui pengecekan kesehatan dan dipastikan terbebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
"Yang jelas semua hewan yang akan didatangkan sehat dan terbebas dari penyakit, dari daerah asal juga sudah melalui pemeriksaan oleh dokter hewan," katanya.
Ia mengatakan, jika regulasi pengiriman hewan dari luar daerah ke Batam tidak dibuka, maka dipastikan ketersediaan hewan kurban saat Idul Adha nanti tipis atau bisa dikatakan stok tidak aman.
Lebih lanjut Musofa menjelaskan untuk saat ini, stok sapi di Sei Temiang yang terdaftar dalam asosiasi hanya ada 250 ekor sapi, sedangkan kambing 750 ekor.
Sementara seperti pengalaman dari tahun ke tahun, kebutuhan kambing 15 ribu hingga 18 ribu ekor dan kebutuhan sapi biasanya 3000 ekor saat Hari Raya Idul Adha.
Sementara kebutuhan stok Kota Batam pada momen Idul Adha 2021 lalu sebanyak 2000 ekor lebih untuk sapi dan kambing 15 ribu ekor.
Kebutuhan ini di saat masih pandemi Covid-19.
"Inikan sudah keadaan normal. Orang Singapura biasanya kurban di Batam sebanyak 30 persen," katanya.
Musofa memaparkan, kebutuhan harian rumah makan untuk sate kambing dan gulai 10 ekor per hari. Saat momen Aqiqah seperti Sabtu Minggu 75 ekor kambing.
"Sekarang dengan adanya aqiqah, rumah makan akhir bulan stok kambing diprediksi hanya ada 400an ekor," katanya.
Ia juga memastikan kambing dan sapi di Batam saat ini steril. Terhindar dari penyakit PMK atau penyakit hewan lainnya.
"Kita jamin pasti steril sekarang dari PMK. Lantaran tak ada perkembangbiakan di sini. Sapi dan kambing yang didatangkan juga ada sertifikat sehat. PMK berasal dari Jatim. Sapi dan kambing ini dari Lampung, sementara di Lampung ada peternakan baik perusahaan ataupu individu," paparnya.
(tribunbatam.id / Pertanian Sitanggang)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google