BATAM, TRIBUNBATAM.id - H-6 menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah, ratusan ekor kambing mati di perjalanan.
Dan kini, sisanya sudah sampai di kandang peternak dengan kondisi yang bervariasi, ada yang dalam keadaan sehat namun ada juga yang lemas.
Pantauan Tribun di kandang berkah.id, tepatnya di Samping Masjid Agung Batam Center, Kota Batam, Kepulauan Riau, sejumlah kambing terlihat lemas.
Ada kambing yang sedang tertidur namun ada juga yang berjalan tetapi kakinya gemetaran. Sesekali ada juga kambing yang batuk.
Kambing-kambing yang lemas tersebut dipisah dari kambing yang masih segar.
Kambing yang segar berada di samping kandang kambing yang lemas.
Tepat di seberang kandang, ada 1 bangkai kambing yang tergeletak dan belum dikubur.
Beberapa petugas di kandang sedang menguliti dua ekor kambing yang baru saja disembelih.
Kedua ekor kambing ini terpaksa disembelih lantaran kondisinya sudah tampak lemas dan nyaris tidak tertolong.
Baca juga: JELANG Idul Adha, 393 Ekor Kambing di Batam Mati, 63 Ekor Dipotong Paksa
Baca juga: Pemko Batam Bakal Gelar Pawai Takbir Idul Adha 1443 H, Ada Lomba Mobil Hias
Pihak pedagang rencananya menjual daging segar tersebut kepada restoran yang mengelola kambing. Sisanya dikonsumsi pribadi oleh pedagang dan karyawannya.
Pedagang Hewan Kurban sapi dan kambing Berkah.id, Kakan Sri Agung mengatakan, pihaknya sedang berupaya mengobati kambing yang lemas tersebut dengan obat-obatan tradisional.
Kakan memberikan air daun sirih sedikit demi sedikit agar kambing bisa kembali pulih.
"Semogalah bisa pulih lagi. Daya tahan tubuh kambing ini tidak sama dengan sapi. Kalau sapi pemulihannya gampang, ada obat-obat khusus yang bisa dipakai. Kalau kambing tak bisa sembarangan," katanya.
Ia sangat menyayangkan kambing yang didatangkan dari Lampung Tengah mati saat tiba di Kota Batam, Kepulauan Riau.
Hewan kurban itu diduga stres saat di perjalanan.
Kakan menuturkan ada sekitar 40 ekor kambing yang mati dari 70 ekor kambing yang ia pesan. Dan sisanya dalam kondisi lemas.
"Ini dikandang kita aja ya, belum lagi di tempat lain," ujar Kakan, Senin (4/7/2022).
Ia menuturkan, dua hari lalu harus merelakan puluhan hewan kurban yang baru tiba di kandangnya mati.
Kambing - kambing itu terpaksa harus dikuburkan agar tidak menimbulkan bau yang tidak sedap.
"Dua hari lalu sampai nangis kami bang baru sampai belum masuk kandang sudah mati," katanya.
Ia menilai, aturan pemerintah yang mengharuskan hewan kurban itu dikirim dengan sistem port to port tidak cocok untuk hewan kurban jenis kambing.
Tahun lalu dirinya mengirim hewan kurban lewat Kuala Tungkal dan kematian hewan tidak sebesar sekarang.
"Banyak faktor ada kekurangan pakan dan kelamaan di jalan, kebijakan yang dibikin itu bisa kita bilang tidak cocok untuk kambing fisik kambing itu tidak cocok," katanya.
Dengan adanya kejadian itu ia mengaku mengalami kerugian yang cukup besar.
Ia juga memastikan kebutuhan hewan kurban jelas idul Adha di Batam tidak akan tercukupi.
Apalagi sekarang pemerintah daerah sudah memberhentikan pengiriman hewan kurban dari Lampung Tengah
"Jangankan untung balik modal saja susah," katanya. (TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi)