Ibunda Vera Simanjuntak mengungkap fakta baru tentang sosok mendiang Brigadir J.
Nyonya Gultom, ibu dari kekasih Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tersebut disebut-sebut tidak pernah menjelek-jelekan keluarga Kadiv Propam Polri non-aktif Irjen Ferdy Sambo selama bertugas.
Menurutnya selama berpacaran dengan Vera Simanjuntak, Brigadir J kerap bercerita atau curhat soal pekerjaannya.
Curhatan itu di antaranya soal sikap keluarga Irjen Ferdy Sambo yang sangat baik terhadap dirinya.
"Ceritanya juga baik dia itu si ibunya sama si bapaknya (Ferdy Sambo dan istri) yang menganggap anaknya sendiri. Enggak pernah cerita yang jelek-jelek, baik terus bapak dan ibu ini," ucapnya saat ditemui Tribunnews.com di kawasan Bangko, Merangin, Jambi, Selasa (26/7/2022).
Memang sejak awal dirinya pun sudah mengetahui jika calon menantunya tersebut berdinas di Mabes Polri yakni sebagai ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo dan keluarganya.
"Iya sudah tau berdinas sebagai ajudan (Irjen Ferdy Sambo)," kata Gultom.
Ia mengungkapkan sangat menyayangkan dengan tewasnya Brigadir J yang menurut keterangan polisi karena baku tembak dengan ajudan Ferdy Sambo lain yakni Bharada E.
"Kesalnya ibu ini, aduh, orang baik kok bisa gitu ya. Dalam hati ibu. Itulah yang enggak bisa ibu ditangisi," bebernya.
Sebelumnya, Vera kekasih dari Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang tewas dalam kasus dugaan baku tembak menggambarkan sosok Brigadir J selama menjalin hubungan asmara.
Vera menyebut sosok Brigadir J merupakan orang yang baik dan penyayang sehingga dirinya mau menerima Brigadir J sebagai kekasih selama delapan tahun terakhir.
"Orangnya baik, penyayang," kata Vera dalam wawancaranya dengan wartawan Tribun Jambi usai menjalani pemeriksaan dengan penyidik di Mapolda Jambi, Minggu (24/7/2022).
Vera menyebut selama bertugas di Korps Bhayangkara, Brigadir J juga selalu memberi kabar ketika menjalankan tugas sebagai ajudan dari Kadiv Propam Polri non-aktif Irjen Ferdy Sambo.
Bahkan, rasa cintanya kepada Brigadir J hampir menemui pelaminan pada tahun depan.
Namun, asa itu pupus karena Brigadir J harus merenggang nyawa dalam insiden dugaan baku tembak tersebut.