ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Harga sejumlah ikan laut di Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) masih mahal.
Di Anambas, komoditas pangan itu mengalami lonjakan harga sejak seminggu terakhir.
Di antara beragam jenis ikan yang ada, harga ikan tongkol di Anambas mengalami kenaikan yang cukup signifikan.
Pasalnya, pengaruh angin selatan yang terjadi saat ini menjadi penyebab kelangkaan pasokan ikan yang oleh warga di sana biasa disebut 'simbok' itu.
Kelangkaan itu, erat kaitannya dengan minimnya hasil tangkapan para nelayan yang turun melaut.
Seperti di Pasar Baru, Kecamatan Jemaja, stok komoditas ikan tongkol itu mengalami kekurangan di lapak para pedagang.
Seorang pedagang ikan, Rozi mengatakan, sedikitnya stok ikan itu menyebabkan kunjungan para pembeli di sana menjadi sepi.
"Ya karena stok ikan menipis dan harga naik, pembeli jadi sepi," ujarnya, Senin (15/8/2022).
Baca juga: Hasil Tangkapan Cumi cumi di Lingga Melimpah, Harga per Kg Mulai Rp 35 Ribu
Dijelaskannya, rata-rata kenaikan harga ikan tongkol di sana berkisar dari Rp 20 - 40 ribu per ekornya.
"Jadi kalau harga jual sekarang per ekornya itu bisa sampai Rp 70 - 80 ribu, memang jauhlah naiknya," sebut Rozi.
Disebutkan Rozi, sebelumnya harga jual ikan tongkol tersebut masih normal, berkisar Rp 40 - 50 ribu per ekor.
"Harga ikan naik. Salah satunya jenis tongkol, tongkol putih, ikan manyuk dan beberapa jenis ikan lainnya. Tapi, untuk jenis ikan karang harga masih cukup stabil walaupun stoknya sangat sedikit," ungkapnya.
Sementara itu, seorang nelayan dari Jemaja Barat Usman turut membenarkan minimnya hasil tangkapan ikan karena pengaruh angin selatan yang terjadi di bulan-bulan ini.
Ia mengatakan, angin selatan yang berlangsung sejak Juni hingga Agustus ini adalah musim keberadaan ikan di laut berkurang dan sulit untuk memakan umpan pancingan.
"Emang sudah beginilah musimnya, kurang tahu juga apakah musim bertelur atau bagaimana, ikan jadinya sepi." sebutnya.
Hasilnya tangkapan ikan oleh nelayan berkurang drastis, malahan tiap pulang dari melaut hasil pancingan ikan yang didapat hanya berkisar belasan ekor.
"Bedalah dengan musim angin utara. Meskipun anging kencang atau gelombang tinggi hasil tangkapan bisa ratusan ekor, karena ikannya mau makan," jelasnya.
Ia memastikan, seusai berakhirnya musim angin selatan menuju angin hulu barat dan angin utara pasokan ikan nantinya akan kembali stabil dan cukup dijual oleh para pedagang.
"Kalau sudah masuk musim angin utaralah, di situ stok ikan berlimpah dan gak mungkin berani pedagang menaikkan harga. Artinya harga akan normal lagi," tukasnya. (Tribunbatam.id/Noven Simanjuntak)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google