Dia tidak menghiraukan panasnya terik matahari dan ramainya kerumunan massa dalam aksi tersebut.
"Kasihan mereka sudah panas-panas, teriak-teriak seperti itu. Saya sebagai pihak kepolisian ada jiwa kemanusiaanlah. Saya berikan minuman juga termasuk jambu juga," ujar pria lulusan Akademi Kepolisian Tahun 2000 ini.
Baca juga: Berkat Kasus Curas, Polsek Lubuk Baja Terima 2 Penghargaan dari Kapolresta Barelang
Sebelum membagi-bagikan jambu, Nugroho sempat menawarkan kepada beberapa perwakilan untuk beraudiensi di dalam Kantor DPRD Batam.
Walaupun tidak diindahkan oleh massa, mantan Kapolres Binjai ini tetap legowo mengikuti keinginan massa.
"Padahal di ruangan dewan enak sambil ngopi dan keluarkan aspirasi. Bukan di luar seperti ini panas-panasan. Lebih baik dengan dialog kelihatannya elegan," ucap Nugroho.
Namun, usulan audensi tersebut terwujud juga meskipun lokasinya di luar Kantor DPRD Batam. Semua proses penyampaian aspirasi berjalan lancar dan bentrok fisik.
Aksi unjuk rasa pun berakhir dan Nugroho tampak berfoto-foto dengan peserta aksi sambil memberikan pesan.
Dia berharap kepada masyarakat Kota Batam agar menyampaikan aspirasinya lebih baik dengan audiensi bukan dengan unjuk rasa apalagi dibarengi dengan sikap anarkis.
"Kalau merusak fasilitas umum jatuhnya hukum pidana loh ya. Jadi harus berhati-hati," tutur polisi kelahiran Madiun Jawa Timur ini.
Pria yang akrab disapa Nugie ini juga pernah menjabat sebagai Komandan Batalyon A Brimob Polda Sumatera Utara yang bermarkas di Binjai selama hampir 3 tahun.
Saat bertugas di Binjai, dia tercatat sukses mengamankan penyelenggaraan pemilu serentak tahun 2019.
Dia juga berhasil menggagalkan peredaran narkoba jenis sabu seberat 5 kg dan 25 ribu pil ekstasi yang nilai transaksinya diperkirakan mencapai Rp 10 miliar.
Di samping itu, dia juga berhasil menangani tambang galian C ilegal yang puluhan tahun beroperasi di atas lahan HGU PTPN II di Bhakti Karya Binjai Selatan. (TRIBUNBATAM.id / Roma Uly Sianturi)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google