FEATURE

Kisah Sukses Sutati Warga Tanjungpinang Jual Jamu Sampai Turki

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penjual Jamu Sehat Tati, Sutati sedang mengolah aneka rempah untuk diracik menjadi jamu. Produknya bahkan sudah menembus pasar Turki.

Sejak pandemi covid-19 jamu Sutati mulai banyak diminati masyarakat Tanjungpinang.

Baca juga: RESEP Jamu Tradisional untuk Menambah Daya Tahan Tubuh dari Covid-19

Bahkan pesanan jamunya sempat meningkat drastis, terlebih lagi masyarakat yang terpapar covid-19 banyak yang memesan jamu ke Sutati.

“Mereka yang beli waktu jamu waktu itu bilangnya ini bagus untuk kesehatan orang terpapar corona, dan beberapa pembeli lain juga menyampaikan hal yang sama kepada kami,” katanya.

Tidak hanya di Tanjungpinang saja, sejak Sutati mulai mencoba dunia sosial media, ia mulai memposting kemasan jamunya ke Facebook. Saat itulah mulai banyak pesan masuk yang menanyakan khasiat jamu ini.

“Setelah itu mulai banyak yang nanya kan, terus mereka pesan, kita kirimnya pakai kapal ferry, kalau ada pesanan dari Turki biasanya saya kirim pakai jasa pengiriman barang, untuk harga sama dan tidak ada kita bedakan,” ucapnya.

Ada berbagai macam jamu yang dikemas dalam bentuk botol plastik. Ukuran 500 liter dijual Rp 25 ribu, ukuran 1,5 liter Rp 50 ribu.

Baca juga: Setelah Minum Jamu Kuat, Kakak Ipar Tenteng Golok ke Rumah Adik Perempuan

Selain itu ada juga kemasan yang dibuat dalam olahan sari pati yang dijual Rp 250 ribu per setengah liternya.

Sekarang ini produksi jamu lengkap itu diproduksi sekitar 22 liter setiap hari, dengan omzet yang bervariasi mulai Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta dalam per hari dan dalam satu bulan ia bisa meraup untuk mencaapi Rp 30 juta.(TRIBUNBATAM.id/Rahma Tika)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google

Berita Terkini