BINTAN TERKINI

Kasus Demam Berdarah di Bintan, Dua Anak Meninggal Dunia Akibat DBD

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KASUS DEMAM BERDARAH DI BINTAN - Kepala Dinas Kesehatan Bintan, dr. Gama Isnaini mengungkap kasus demam berdarah di Bintan hingga akhir tahun 2022. Dua anak pada dua kecamatan meninggal dunia akibat DBD.

BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Kasus Demam Berdarah di Bintan membuat dua anak meninggal dunia akibat DBD.

Dua anak yang meninggal dunia akibat Demam Berdarah di Bintan atau DBD ini merupakan warga Kecamatan Timur dan Kecamatan SEri Kuala Lobam.

Dua anak yang meninggal dunia akibat Demam Berdarah itu merupakan bagian dari kasus DBD hingga akhir tahun 2022.

Data Dinkes Bintan mencatat, terdapat 77 warga Bintan terserang Demam Berdarah atau DBD.

Jumlah tersebut tersebar pada sejumlah Kecamatan yang ada di Kabupaten Bintan.

Baca juga: DATA Kasus Demam Berdarah Tanjungpinang Terkini Hingga November 2022

"Total keseluruhan ada 77 kasus. Dari jumlah itu paling banyak di Kecamatan Bintan Timur," kata Kepala Dinas Kesehatan Bintan, dr Gama Isnaini, Jumat (16/12/2022).

Gama membenarkan dari puluhan kasus Demam Berdarah di Bintan itu, dua di antaranya meninggal dunia serta merupakan anak-anak.

"Keduanya adalah Warga Tanjungpermai, Kecamatan Seri Kuala Lobam dan Kijang Kota Kecamatan Bintan Timur," ucapnya.

Sedangkan di Kecamatan Teluk Bintan dan Kecamatan Mantang tidak ada kasus di tahun ini.

"Kalau dua kecamatan ini tidak ada kasus alias zero kasus," ucapnya.

Baca juga: Demam Berdarah di Anambas Sudah 52 Kasus, Dinkes Serukan Warga 3M Plus

Gama mengimbau agar masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Di antaranya ikut serta dan peduli membersihkan lingkungan dengan gerakan 3M plus.

"Kepada warga Bintan agar selalu hidup sehat dan bersih, terutama menerapkan 3M plus," tuturnya.

Gama juga menambahkan, bahwa DBD juga menjadi ancaman serius bagi kesehatan warga di Kabupaten Bintan selain covid-19.

Maka dari itu diminta kepada masyarakat untuk menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Yaitu ikut serta dan ikut peduli membersihkan lingkungan dan melakukan gerakan 3M plus.

Baca juga: 10 Arti Mimpi Anak Meninggal Dunia, Jangan Panik Simak Lebih Dulu Penjelasannya

Kemudian menggalakan Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk (Gertak PSN) dengan mengktifkan terus juru pemantau jentik (Jumantik) dengan gerakan 1 rumah 1 jumantik di setiap pemukiman warga.

Sehingga dapat mencegah perkembangbiakan Nyamuk Aedes Aegypti yang menyebabkan DBD

"Kami meminta masyarakat untuk membudayakan perilaku hidup sehat dan bersih," tutupnya.

Berikut data Dinkes Bintan mengenai kasus demam berdarah atau DBD hingga akhir tahun 2022, yakni:

  • Kecamatan Bintan Timur: 38 kasus
  • Kecamatan Bintan Utara: 14 kasus
  • Kecamatan Seri Kuala Lobam: 11 kasus
  • Kecamatan Teluk Sebong: 5 kasus
  • Kecamatan Toapaya: 4 kasus
  • Kecamatan Gunung Kijang: 2 kasus
  • Kecamatan Bintan Pesisir: 2 kasus
  • Kecamatan Tambelan: 1 kasus
  • Kecamatan Teluk Bintan: NIHIL
  • Kecamatan Mantang: NIHIL.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora)

Berita Terkini