"Hasil pemeriksaan sementara tempat prakteknya di Ngabetan, sedangkan di Perum Grand Verona itu tempat tinggalnya," kata Kasatreskrim Polres Gresik, Iptu Aldhino Prima Wirdan, Kamis (12/1/2023).
Rumah yang ditempati dukun pengganda uang itu sangat sederhana dan berada dekat tambak.
Walaupun rumahnya sederhana, Abah Yanto memiliki mobil baru Toyota Avanza Veloz lengkap dengan sopirnya.
Ternyata aktivitas Abah Yanto mengganggu warga sekitar karena sebagian besar pasiennya datang malam hari.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Paguyuban Perum Grand Verona, Edo Prasetya Saputra.
Ia mengatakan, Abah Yanto bolak-balik ditegur karena aktivitasnya yang mengganggu kenyamanan warga. Namun pria 42 tahun tak bergeming.
Pasiennya tetap datang silih berganti bahkan hingga dini hari.
Ditambah lagi, Abah Yanto tidak menyetorkan data kependudukan dan tidak pernah aktif dalam kegiatan warga.
Hal tersebut membuat warga tambah geram dan sudah berencana mengusir Yanto beserta para asistennya.
"Pak Yanto tinggal bersama istrinya dan dua orang sopir. Bahkan korbannya sempat nginap di sini. Keseharian tidak pernah ngobrol keluar, biasanya di rumah, duduk terima pasien, pasien ngobrol sampai malam," kata Edo, Jumat (13/1/2023).
Baca juga: Dukun Pengganda Uang Racuni Tiga Pasiennya di Garut, Dua Tewas, Satu Kritis
Edo mengatakan selama ini Abah Yanto mengenakan kursi roda karena stroke. Ia selalu didampingi perempuan muda, Aimatul Choiriyah (31), warga Desa Setro, Kecamatan Menganti.
Aimatul disebut sebagai istri muda Abah Yanto dan sudah tinggal serumah.
Diketahui, di kamar belakang rumah Abah Yanto, dipergunakan sebagai tempat dia menerima para pasiennya.
"Yanto sakit stroke, terakhir ditangkap kondisinya seperti itu. Alhamdulilah kami lega Yanto ditangkap, koordinasi dengan pihak terkait. Saya tekankan, agar malam itu Yanto langsung ditangkap," pungkasnya.
(Kompas.com/Hamzah Arfah)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ritual Darah Abah Yanto, Dukun Pengganda Uang di Gresik, Gunakan Jenglot hingga Uang Gambar Sukarno