Menjaga kelestarian budaya menurutnya merupakan suatu hal yang wajib dilakukan.
Salah satunya dengan mengenalkan peninggalan budaya asli daerah kepada masyarakat luar.
"Maka kebudayaan tersebut akan terus terjaga dengan baik dan tidak hilang ditelan kemajuan zaman," tegasnya.
Sementara Gubernur Kepri Ansar Ahmad meyakini dengan semakin indah dan cantiknya Pulau Penyengat akan menambah jumlah kunjungan wisatawan ke Pulau Penyengat.
Sehingga membuat masyarakat Penyengat yang notabene membawa pompong penumpang, ojek motor Penyengat dan pedagang makanan dan minuman serta pengusaha kuliner dapat meningkatkan ekonominya.
Baca juga: Menyusuri Wisata Kampung Panglong, Tempat Tinggal Orang Suku Laut di Bintan
"Kami harap Pulau Penyengat ramai dikunjungi oleh wisatawan nusantara dan manca negara dan semakin menjadi destinasi wisata sejarah religi bagi masyarakat di Provinsi Kepri khususnya masyarakat Kita Tanjungpinang," jelas Gubernur Kepri Ansar Ahmad.
MASJID Berbahan Putih Telur
Pulau Penyengat merupakan salah satu Destinasi Wisata unggulan di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri.
Pulau penyengat adalah pulau yang dijadikan Pusat Pemerintahan oleh Kerajaan Riau, Lingga Johor dan Pahang.
Pulau ini awalnya pulau kosong, sehingga dulu pulau ini dijadikan tempat persinggahan bagi para pedagang-pedagang untuk mengambil air tawar.
Kemudian pulau ini dijadikan satu tapak sejarah.
Sebab dulu Sultan Mahmud saat menikahi Raja Hamidah, Pulau Penyengat ini dijadikan sebagai hadiah kepada Raja Hamidah.
"Jadi dulu Ada yang mengatakan juga Pulau ini dijadikan mas kawin pernikahan antara Sultan Mahmud dengan Raja Hamidah," terang Tetua Adat Pulau Penyengat, Raja Al Hafiz.
Dengan dijadikannya pulau penyengat sebagai Pusat Pemerintahan, kini pulau penyengat terdapat beberapa tempat-tempat bersejarah yang di jadikan kunjungan wisatawan.
Dimana yang paling utama adalah Masjid Raya Sultan Riau Penyengat.