BATAM TERKINI

HASIL Sidak Tim Satgas di Pasar Toss 3000 Batam, Harga Cabai dan Lele Naik

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Memastikan kebutuhan stok dan stabilitas harga komoditas bahan pokok di Kota Batam, Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan gelar inspeksi mendadak (sidak) di dua tempat. Yakni Pasar Toss 3000 dan Distributor Ikan di Jembatan 2 Setokok, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Untuk memastikan kebutuhan stok dan stabilitas harga komoditas bahan pokok (bapok) di Batam, Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan menggelar inspeksi mendadak (sidak) di dua tempat.

Yakni Pasar Toss 3000 dan distributor ikan di Jembatan 2 Setokok, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.

Adapun tim tersebut, terdiri dari Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Gustian Riau, Kepala Dinas Perikanan (Diskan), Ridwan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kota Batam, Mardanis dan Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Kepri Kombes Pol. Nasriadi.

Tempat sidak pertama, Pasar Toss 3.000 di Kelurahan Lubuk Baja Kota, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam sekitar pukul 07.30 WIB.

Komoditas bahan pokok (bapok) yang dikunjungi pertama adalah pedagang bawang.

Bawang merah lokal dijual dengan harga Rp 26 ribu per kilogram, bawang birma dijual dengan harga Rp 12 ribu perkilogram.

"Bawang tak mengalami kenaikan. Bawang lokal biasanya lebih enak bawang birma. Bawang birma ini biasanya dipakai untuk rumah-rumah makan," ujar Pedagang bawang di Toss 3000, Lastri kepada Tim Satgas Pangan, Selasa (7/3/2023).

Selanjutnya mereka juga mendatangi pedagang cabai.

Baca juga: DRAINASE tak Memadai, Jalan S Parman Sei Beduk Batam Terancam Lumpuh Akibat Banjir

Untuk harga cabai rawit merah dijual dengan harga Rp 75 ribu per kilogram.

Mengalami kenaikan Rp 5 ribu dari harga sebelumnya, lantaran dari daerah penghasil musim hujan sehingga pasokan berkurang.

"Cabai rawit merah ini dari Aceh Takengon. Dikirim naik pesawat dari Kuala Namu langsung ke Hang Nadim. Kalau naik kapal bisa dijual Rp 60 ribu perkilo cuma kualitas cabainya berkurang," kata Penjual Cabai di Toss 3000, Mardi.

Cabai rawit dari Aceh dijual Rp 45 ribu per kilo. Pengirimannya melalui kapal. Sementara cabai rawit dari Mataram dijual Rp 60 ribu perkilogram dikirim melalui pesawat.

"Kami jualan tergantung daerah penghasil. Kalau di sana naik, kami terpaksa jual naik. Kalau normal kita jual normal. Kalau kita jual murah di daerah mahal kita yang rugi. Rata-rata sama harganya tergantung kualitas saja yang membedakan. Kalau bagus, agak tinggi sikit harganya," kata Mardi.

Setelah cabai, Tim Satgas Pangan juga mendatangi penjual ikan segar. Ikan lele di jual Rp 30 ribu perkilogram.

Biasanya dijual dengan harga Rp 26 ribu hingga hingga Rp 28 ribu. 

Pedagang ikan mengakui ikan lele mengalami kenaikan pasca Batam dilanda banjir.

Banyak ikan lele yang lepas lantaran kolamnya jebol, sehingga menutupi kerugian harga ikan lele dinaikkan.

Tak hanya itu, ikan selar asal Tanjung Pinang juga mengalami kenaikan. Dijual dengan harga Rp 48 ribu per kilogramnya.

Sementara itu, harga komoditas ayam tidak mengalami kenaikan.

Perjalanan berikutnya mereka juga mengecek harga beras dan minyak goreng di salah satu grosir.

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Kepri Kombes Pol. Nasriadi mengatakan dari hasil sidak tersebut, ada beberapa komoditas bapok yang mengalami kenaikan harga. Satu dantaranya cabai. Kenaikan ini dikarenakan berbagai alasan, seperti cuaca buruk dan ongkos transportasi.

"Ikan tawar juga mengalami kenaikan seperti lele dan mujair. Peternak menaikkan harganya lantaran kondisi cuaca," katanya.

Pihaknya akan terus mengontrol agar kenaikan harga tidak melonjak dan kebutuhan masyarakat tidak terhambat menjelang Bulan Suci Ramadan.

Apabila ada oknum yang menimbun bapok, pihaknya akan tindak dan proses secara pidana.

"Kita harapkan seluruh bapok bisa terdistribusi dengan baik," tutur pria yang menjabat sebagai Anggota Tim Satgas Pangan ini.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perindustrian dah Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Gustian Riau mengakui kenaikan bapok tersebut sudah berasal dari daerah penghasil.

Oleh sebab itu pihaknya akan segera menggesa Kerjasama Antar Daerah (KAD) dengan wilayah penghasil, di antaranya Lombok dan Kediri.

"Ada lagi wilayah yang kita sasar yaitu Medan. Kita kerjasama," katanya.

Kepala Dinas Perikanan (Diskan) Kota Batam, Ridwan Afandi mengaku pihaknya akan mengontrol di lapangan agar harga ikan tidak mengalami kenaikan yang melonjak.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Kota Batam, Mardanis mengakui ongkos cabai sekilo menggunakan pesawat Rp 26 ribu dari Mataram. Dari Aceh Rp 11 ribu perkilogram. (TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi)

 

--

Berita Terkini