RAMADAN

Kebiasaan Nabi Muhammad di Akhir Bulan Ramadan dari Aisyah Radhiyallahu Anhaa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Memasuki 10 hari akhir Ramadan, Rasulullah SAW biasanya berusaha keras menemukan malam Lailatul Qadar dengan cara itikaf dan menghidupkan malam

Ini bisa dimaknai bahwa Rasulullah SAW tekun beribadah, mencurahkan waktu untuknya dan bersungguh-sungguh di dalamnya.

Ada yang berpendapat yang dimaksud dengannya ialah menjauhi isteri-isterinya untuk menyibukkan diri dengan peribadatan.

2. Menghidupkan malam

Rasulullah menghidupkan seluruh malam dengan bergadang untuk melakukan salat dan lainnya, atau menghidupkan sebagian besarnya.

3. Membangunkan keluarganya

Ini bisa dimaknai bahwa Nabi Muhammad SAW membangunkan keluarganya dari tidur untuk beribadah dan salat.

Baca juga: 10 Hari Terakhir Ramadan, Berikut Niat dan Tata Cara Salat Lailatul Qadar 4 Rakaat

Baca juga: Cara Tepat Mengatur Jadwal Minum Obat saat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadan

Dalam Hadits lain juga dijelaskan: an-‘Aisyata radhiallahu ‘anha anna Rasulullah SAW qaala: “naharuu lailata al-qodri fi Al-witri minal ‘asyri Al-awaakhiri min Ramadhaana. (HR. Bukhari No. 1913).

Artinya: Dari Aisyah Radhiallahu anha mengatakan bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda, "Carilah oleh kalian malam Lailatul Qadar di malam ganjil dari 10 malam akhir Ramadan. (HR. Bukhari Muslim).

Dan di malam-malam ganjil mengejar untuk mendapat Lailatul Qadar, Rasulullah memperbanyak doa kepada Allah SWT.

Adapun yang selalu dibaca oleh Rasulullah adalah: Allahuma innaka ‘afuwun karim tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.

Artinya: Sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan Maha Mulia dan menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Demikian ulasan tentang keutamaan hari-hari terakhir puasa Ramadan dan kebiasaan Nabi Muhammad SAW di 10 hari terakhir Ramadan.

.

.

.

(TRIBUNBATAM.id)

Berita Terkini