Kendati demikian, Samsul mensyukuri rezeki yang ia dapat. Walau kadang sedikit dan banyak, Samsul mengaku tetap mensyukurinya.

"Disyukuri pak, yang penting masih bisa buat biayain kebutuhan anak dan istri," kata Samsul.

Diakui Samsul di momen Lebaran Idulfitri, dalam sehari ia bisa melayani ratusan penumpang.

Keberangkatan kapal pun tak perlu harus menunggu lama. Jika penumpang sudah ada bisa langsung berangkat sesuai nomor antrean.

Menurut Samsul, perbandingan jumlah kunjungan penumpang hari Lebaran dengan hari biasanya sangat jauh berbeda.

“Beda sekali pak. Kalau hari biasa, bisa hitung jari. Kadang hanya 10 orang,” katanya.

Meski hasilnya sedikit, Samsul harus bijak membagi-baginya agar cukup untuk kebutuhan keluarga.

Menjadi penambang kapal di Pantai Nongsa, Samsul bukanlah orang baru.

Ia melakoni pekerjaan itu sudah sejak enam tahun lalu. Ia tinggal dan menetap di seputaran kawasan Nongsa.

Dari pekerjaan itulah ia dapat menghidupi kebutuhan keluarganya, istri dan empat anaknya. Termasuk biaya pendidikan anaknya.

Selain melayani jasa penyeberangan, Syamsul juga melayani sewa atau carter kapal untuk penyeberangan, mancing ikan.

Untuk penyeberangan Pantai Nongsa ke Pulau Putri per orang dikenakan tarif seharga Rp 25.000.

(TRIBUNBATAM.id/bereslumbantobing)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google