TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang mengumumkan info prakiraan cuaca.
Perkiraan cuaca ini berlangsung tiga hari ke depan, terhitung 11 - 13 Mei di wilayah Pulau Bintan dan sekitarnya.
Menurut BMKG, secara umum kondisi cuaca akan cerah berawan atau cenderung panas sepanjang hari.
Namun, meski demikian masih terdapat potensi curah hujan ringan mengguyur secara lokal.
Adapun wilayah Pulau Bintan ini, termasuk Tanjungpinang, Kijang, Lagoi, Tanjung Uban dan sekitarnya.
Arah kecepatan angin bertiup dari timur - selatan berkisar 05 – 20 km/jam dengan suhu 25 – 33°C dan kelembapan udara 65 – 95 persen.
Untuk ketinggian gelombang signifikan di perairan Tanjungpinang 0.5 – 1.25 meter, Perairan Batam 0.5 – 1.25 meter, Perairan Karimun 0.5 – 1.25 meter, Perairan Bintan 0.5 – 1.25 meter, Perairan Lingga 0.5 - 1.25 meter, Perairan Anambas 0.5 - 1.25 meter dan Perairan Natuna 0.5 - 1. 25 meter.
Baca juga: GEGARA Bacok Warga hingga Tewas, Seorang ODGJ di Bima Tewas Diamuk Massa
Prakirawan BMKG, Miranda Putri Permatasari menyampaikan, analisis cuaca skala global (ENSO, IOD) tidak memberikan dampak signifikan untuk peningkatan pertumbuhan awan konvektif.
Sementara MJO yang aktif difase lima dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan konvektif di Pulau Bintan.
"Kondisi SST yang hangat dapat meningkatkan pasokan uap air di atmosfer yang mendukung pembentukan awan konvektif," terangnya dalam rilis tertera.
Aliran udara di sekitar wilayah Pulau Bintan didominasi oleh adanya belokan angin (shearline) dan konvergensi yang mendukung pertumbuhan awan konvektif.
Analisis cuaca skala lokal yakni kondisi RH yang cukup basah dapat mendukung pertumbuhan awan konvektif.
Kondisi labilitas atmosfer (SI, LI dan KI) cenderung labil moderat menunjukkan potensi terjadinya pertumbuhan awan Cumulonimbus (Cb).
Namun, berdasarkan prakiraan OLR mengindikasikan potensi pertumbuhan awan cenderung berkurang.
Pihaknya turut mengingatkan, kewaspadaan terjadinya kebakaran hutan dan lahan akibat suhu udara yang relatif hangat dan tutupan awan yang relatif sedikit.