BERITA KRIMINAL

GEGARA Bacok Warga hingga Tewas, Seorang ODGJ di Bima Tewas Diamuk Massa

Seorang penderita gangguan jiwa atau ODGJ di Bima tewas dihajar massa yakni dipukuli dengan kayu dan batu bahkan senjata tajam.

THINKSTOCK
Seorang penderita gangguan jiwa atau ODGJ di Bima tewas dihajar massa yakni dipukuli dengan kayu dan batu bahkan senjata tajam. Ilustrasi 

TRIBUNBATAM.id, BIMA - Syamsudin, warga Desa Tonda, Kecamatan Madapangga, Kabupaten Bima yang merupakan penderita gangguan jiwa atau ODGJ tewas diamuk massa.

Sebelum tewas, Syamsudin dikejar lalu dihakimi warga secara bergiliran dengan kayu dan batu, Senin (8/5/2023) lalu.

Pria ODGJ tersebut diduga telah melakukan tindak pidana pembunuhan, yakni telah membacok warga Desa Mpuri hingga tewas.

Kepala Bagian Operasi Polres Bima, Kompol Herman menjelaskan, dua tahun lalu Syamsudin terjerat kasus pembunuhan warga setempat yang berujung pada penangkapan dan penetapannya sebagai tersangka.

Berkas perkara tersangka Syamsudin bahkan telah dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Bima.

Namun, berkas tersebut dikembalikan karena alasan tersangka merupakan ODGJ.

Baca juga: Gelar Rapat di Batam, KKP Bakal Tertibkan Wisata dan Resort Tanpa Izin

Setelah penyidikan kasus ini dihentikan, lanjut Herman, Syamsudin tidak dikembalikan ke keluarganya karena alasan tertentu.

Dua tahun berlalu, Syamsudin kemudian dipulangkan ke keluarganya.

Beberapa bulan berada di sana, Syamsudin kembali membacok warga Desa Mpuri bernama Fajar Amirullah hingga tewas.

Geram melihat aksi ODGJ ini, ratusan warga lantas mengejar hingga menghakiminya secara bergiliran dengan kayu dan batu, bahkan ada yang menggunakan senjata tajam.

"Pada saat di TKP korban masih hidup. Setelah dievakusi dan dirawat tim medis puskesmas korban meninggal dunia," ujarnya.

Setelah dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (9/5/2023) korban langsung dipulangkan ke rumahnya untuk dimakamkan. Sementara situasi pasca-kejadian berhasil dikendalikan.

"Setelah kejadian itu sampai saat ini situasi di TKP sudah kondusif," kata Herman. (kompas.com)

 


*Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved