ANAMBAS, TRIBUNBATAM.id - Sekretaris Daerah atau Sekda Anambas, Sahtiar angkat bicara terkait kecelakaan di Batam yang melibatkan Toyota Fortuner warna putih dengan nomor polisi BP 1 S, Selasa (9/5/2023) malam.
Ia bereaksi setelah banyak yang menyebut jika mobil tersebut merupakan kendaraan dinasnya.
Kecelakaan di Batam yang terjadi di Jalan Ahmad Yani, Kota Batam, Provinsi Kepri ini diketahui menimpa dua warga Batam yang menggunakan sepeda motor.
Keduanya dilaporkan masih menjalani perawatan medis.
Sekda Anambas Sahtiar membenarkan pelat nomor dengan akhiran 'S' merupakan nomor polisi untuk wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas.
Baca juga: VIRAL di Batam Mobil BP 1 S Tabrak Pengendara, Polisi Beri Penjelasan
Meski demikian, ia menegaskan jika kendaraan dinas Sekda Anambas dalam kondisi baik.
Serta tidak mengalami kecelakaan lalu lintas.
"Saya bingung lah, mobil dinas dan sopir saya baik-baik saja. Saya juga tidak ada dalam kejadian laka lantas yang dimaksud," ungkapnya saat dikonfirmasi TribunBatam.id, Jumat (19/5/2023) malam.
Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini mengaku tidak mengetahui adanya kecelakaan di Batam yang melibatkan Fortuner berpelat hitam dengan nomor polisi BP 1 S itu.
Sahtiar membantah, jika mobil yang terlibat kecelakaan dengan pengendara sepeda motor di Jalan Ahmad Yani, Kota Batam, pada Selasa (9/5/2023) malam itu merupakan mobil dinasnya.
Menurutnya, plat nomor polisi (nopol) Sekda mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota selalu menggunakan nopol BP 6.
Ia pun mengaku kebingungan saat menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan oleh sejumlah awak media yang diterimanya melalui saluran telepon.
Baca juga: KECELAKAAN DI BATAM, Truk Molen Bermuatan 4 Kubik Semen Hantam 2 Rumah di Bengkong
"Sebenarnya saya sedikit bingung menjawab ini. Tentunya kalau orang yang pintar pasti tahu membedakan plat nopol pejabat baik itu pimpinan maupun sekda," ucapnya.
Dirinya pun saat ini mengaku, masih menunggu konfirmasi dari pihak berwajib atas peristiwa sebenarnya yang terjadi.
"Beritanya saya dengar kendaraanya ditahan, coba konfirmasi ke pihak berwajib dulu lah seperti apa kejelasannya," ucap Sahtiar.