BERITA KRIMINAL

Wanita Ditemukan Tinggal Kerangka di Sambas, Keluarga Yakin Itu Sri Mulyani

Editor: Dewi Haryati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi kerangka manusia. Keluarga meyakinan jasad manusia tinggal kerangka yang ditemukan di Sambas, Kalimantan Barat akhir Mei 2023 lalu merupakan sosok Sri Mulyani

Saat itu, pihak keluarga berusaha mencari keberadaan korban, dan beberapa waktu lalu pihak keluarga mengetahui bahwa korban berada di Kabupaten Sambas, bertemu dengan mantan tunangannya yang merupakan anggota TNI dan sedang betugas di daerah tersebut.

Keluarga sulit hubungi korban

Semenjak pergi bulan Desember 2022, korban sulit dihubungi karena nomor handphone korban tidak aktif.

Keluarga menghubungi korban terakhir pada Januari 2023.

Tidak berselang lama pihak keluarga juga sempat mendapat kabar bahwa korban akan berangkat ke Malaysia untuk bekerja.

Kemudian, pihak keluarga korban mencoba menghubungi mantan tunangan korban menanyakan keberadaan korban serta kondisinya.

Saat itu mantan tunangan korban memberikan nomor handphone.

Kepada keluarga, mantan tunangannya menyampaikan bahwa itu adalah nomor korban di Malaysia yang pernah menghubunginya.

Lalu pihak keluarga mencoba menghubungi nomor tersebut.

Baca juga: Hendak Berburu, Warga Malah Temukan Kerangka Manusia di Gunung Masigit Kareumbi

"Kami coba hubungi dan dijawab, di nomor itu mengaku sebagai Sri, dan itu kami masih terus komunikasi lewat chat, tetapi ditelpon di video call tidak mau," ujarnya.

Pihak keluarga terus berusaha berkomunikasi dengan korban melalui nomor tersebut, hingga akhirnya pihak keluarga didatangi anggota polisi yang menginformasikan menemukannya jasad wanita yang tinggal kerangka di Kecamatan Sajingan, Kabupaten Sambas pada 1 Juni 2023.

"Tetapi yang menjadi tanda tanya ini, orang yang mengaku sebagai adik saya di nomor ini, di chat dibalas, tetapi ditelpon tidak diangkat sampai kemarin masih aktif WA nya," jelasnya.

Pihak keluarga berharap aparat penegak hukum dapat mengungkap kasus kematian Sri Mulyani secara tuntas, dan pelaku dapat dihukum seberat-beratnya.

"Kami minta hukuman semaksimal mungkin, kami minta pelaku divonis mati," jelasnya.

Polisi kirim contoh DNA

Halaman
123

Berita Terkini