Ia menyebut, saat itu ibunya sempat melakukan perlawanan.
Namun ibunya ditendang oleh pelaku hingga tersungkur.
Dengan kondisi terdesak ibunya kembali mengiyakan permintaan pelaku tersebut.
"Ibu saya sempat pulang ke rumah dengan diiringi oleh pelaku. Saat itu, ibu saya juga sempat ingin berteriak minta tolong, namun akses untuk berbicara ke orang-orang tertutup," ujarnya.
Sesampainya di rumah ibunya mengambil semua tabungan dan perhiasan, sementara pelaku menunggu di ATM.
"Sebelum mengirimkan uang tersebut, ibu sempat menggadai semua perhiasan. Saya tidak tahu berapa kuat hipnotis tersebut, hingga sampai seperti itu," timpanya.
Hendra menyebut, jika ditotalkan seluruh uang tabungan dan perhiasan tersebut ditafsir mencapai puluhan juta rupiah.
Uang tersebut kemudian diminta para pelaku untuk dikirimkan ke rekening yang telah diberikan kepada korban.
Bahkan para pelaku itu berada tidak jauh dari lokasi kawasan Sei Lakam untuk mengawasi sambil mengarahkan ibunya tersebut melalui telepon.
"Padahal teller bank sempat curiga dan menanyakan apakah itu penipuan, karena uang yang dikirimkan tidak sedikit. Namun ibu saya bilang itu bukan penipuan, ini dikirimkan untuk suami adiknya," ujarnya.
Akhirnya, uang dengan nilai Rp 55 juta itu dikirimkan ke rekening pelaku. Setelah itu, korban dan pelaku berpisah untuk pulang.
Namun tidak selesai sampai di situ, pelaku kemudian kembali meminta uang sebesar Rp 4,5 juta untuk memperbaiki motor.
Namun saat itu ibunya sudah sadar ditipu dan uang yang ada ditabungannya telah hilang.
"Pelaku sempat meminta uang lagi, namun saat mau dikirimkan, ibu saya sadar," ujarnya.
Saat dikonfirmasi perihal tersebut, Hendra mengatakan, perkara penipuan itu telah dilaporkan kepada pihak Kepolisian Resor Karimun pada Kamis 8 Juni 2023 kemarin.
"Sudah dilaporkan, ibu saya baru saja pulang dari Polres Karimun membuat laporan," ujarnya.
Hendra menambahkan, tujuan membagikan cerita tersebut ke media sosial bermaksud agar masyarakat bisa lebih waspada dan berhati-hati terhadap penipuan seperti dialami ibunya.
"Saya harap tidak ada lagi korban berikutnya," ujarnya. (TRIBUNBATAM.id / Yeni Hartati)