BERITA KRIMINAL

Warga Karimun Jadi Korban Penipuan Hipnotis, Kisahnya Viral Dibagikan di Medsos

Penulis: Yeni Hartati
Editor: Dewi Haryati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hendra Syahputra membagikan kisah ibunya bernama Rusnelly yang menjadi korban penipuan hipnotis di Karimun, baru-baru ini lewat sebuah video

KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Seorang warga Karimun bernama Rusnelly (46), diduga menjadi korban penipuan modus hipnotis baru-baru ini.

Hal itu diungkapkan seorang pria bernama Muhammad Hendra Syahputra yang mengaku sebagai anak korban.

Ia membagikan video singkat berdurasi hampir 10 menit di akun media sosialnya terkait kejadian yang menimpa ibunya, Rusnelly. Video itu pun viral di Karimun.

Dalam video tersebut, Hendra menceritakan kejadian yang dialami ibunya berawal dari panggilan telepon dari oknum yang mengaku sebagai kerabatnya pada 5 Juni 2023 lalu.

Saat itu, pelaku menelepon ibunya dan meminta mengirimkan uang dengan jumlah yang tidak sedikit.

Sebelum mengirimkan uang tersebut, pelaku terlebih dulu meminta agar korban menjemput temannya di kawasan Pasar Malam Karimun, Kecamatan Karimun.

"Ibu saya seperti terkena pukau atau hipnotis saat ditelepon itu. Ia mempercayai bahwa yang menelepon tersebut merupakan kerabatnya," ujarnya.

Baca juga: Mabes Polri Dukung Polda Usut Kasus Penipuan Seret Johanis dan Thedy Johanis

"Saya tidak tahu pasti bagaimana kronologis pastinya dan pelaku meminta tolong apa ke ibu saya," timpanya.

Hendra menjelaskan, bahwa ibunya yang sudah dalam pengaruh hipnotis tersebut kemudian menjumpai teman pelaku yang merupakan seorang perempuan di kawasan Pasar Malam Kelurahan Tanjungbalai.

Setelah menjumpai teman pelaku, ibunya kembali diajak bertemu teman lainnya yang sudah menunggu di kawasan Coastal Area.

"Menurut pengakuan ibu saya, setelah berjumpa di kawasan Coastal Area, dia kemudian diajak untuk menuju ke kawasan ujung Coastal Area atau tidak jauh dari Jembatan Kuning (Sanur-red)," ujarnya.

Hendra menyebut pelaku berjumlah tiga orang.

"Ibu saya membonceng satu orang perempuan dan dua orang lainnya mengikuti dari belakang," jelasnya.

Saat melewati jalan yang sepi di kawasan Jembatan Kuning atau Sanur di Coastal Area, ibunya diminta berhenti dan diancam oleh pelaku.

"Diancam akan diperkosa apabila tidak mengirimkan uang yang diminta tersebut. Ibu saya dengan kondisi menangis dan tangannya bergetar mengatakan bahwa ia tidak memiliki uang," jelasnya.

Baca juga: Iphone 14 Pro Remaja 20 Tahun Raib di Toko Buku, Diduga Jadi Korban Hipnotis

Halaman
12

Berita Terkini