Dua TKA Asal China yang dibawa satu diantara adalah perempuan.
Anggota dari Ditreskrimsus Polda Kepri yang membawa dua orang TKA Asal China tersebut mengungkapkan keduanya dibawa untuk melengkapi berkas penyidikan.
"Dua orang kami bawa sebagai saksi. Yang lain masih di dalam," kata Anggota yang namanya tidak mau dikorankan.
Kedua TKA yang dijadikan saksi tersebut dibawa menggunakan mobil expander warna hitam."Izin ya mas kami berangkat dulu," kata anggota.
Baca juga: Modus WNA China di Batam Tipu Korbannya, Dibikin Nyaman Hingga Dapatkan Video Tanpa Busana
Ditreskrimsus Polda Kepri Kombes Pol Nasriadi, sebelumnya mengatakan TKA tersebut sedang didata.
"Saya kerja dulu ya, nanti saya balik lagi. Ada yang mau dijemput,"katanya.
MODUS
Selain Dilakukan oleh Polda Kepri, penggerebekan ini juga dilakukan bersama dengan Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) dan Polisi tiongkok.
Diketahui, ini merupakan kejahatan jaringan internasional. Mereka membuat nyaman para korbannya hingga berujung pemerasan.
Dalam penggerebekan tersebut dijelaskan oleh seorang penerjemah bahasa china kalau pelaku awalanya mencari korban dan melakukan video call.
Hubungan asmara menjadi modal utama bagi mereka.
Setelah mendapatkan foto-foto korban, kemudian barulah foto korban dikombinasikan dengan badan orang tanpa busana.
Di sana munculah pemerasan yang dilakukan.
Baca juga: Ratusan Anggota Polda Kepri Dikerahkan Dalam Penggerbekan WNA China di Batam
"Pada awalnya tersangka berinteraksi dulu sampai merasa nyaman dan dilakukan permerasan buka baju dan sebagainya. Kalau misalnya permintaannya tidak dipenuhi foto-fotonya bisa disebar luaskan. dimana itu hanya untuk takut-takuti korbannya," tegas penerjemah dalam penggerbekan tersebut.
Foto-foto tanpa busana tersebut dijadikan senjata oleh pelaku untuk melakukan pemerasan.